Mengapa? Karena mereka mende- kati bahkan mencicipi buah khuldi (pohon keabadian), julukan setan untuk pohon itu. Lalu, apa yang terjadi setelah itu? Adam dan Hawa tidak menyalahkan tipu daya setan.
Dengan sikap rendah hati, keduanya menyadari dan mengakui jika mereka lalai. Mereka menangis dan berdoa agar Allah mengampuni dosa-dosa mereka. Allah pun menerima tobat keduanya.
Hanya karena satu kesalahan, Adam dan Hawa “ter- hukum” sehingga harus keluar dari surga dan kehilangan kenikmatan luar biasa. Mereka menjalani hidup dengan susah payah dan penuh penderitaan.
Betapa beratnya berbuat dosa bagi manusia. Untuk menebus kenikmatan sejati kembali ke alam surga, manusia harus berjuang menghadapi penderitaan dan selamat dari godaan setan selama di dunia.
Namun, karena bertobat, kedudukan Adam dan Hawa kembali naik derajatnya. Nabi Adam a.s.
