Lalu terkait dua stadion yang berpotensi dicoret, Erick menegaskan bahwa keputusan itu sudah mutlak. Nantinya setelah adanya pencoretan venue yang dianggap tidak layak, FIFA tidak akan memberikan opsi untuk penggantian lokasi.
Maka langkah antisipasi disiapkan. Menteri BUMN itu akan sangat memperhatikan segala catatan yang dibuat FIFA demi meminimalisir pencoretan.
Terlebih, kata Erick, masih ada cukup waktu untuk berbenah. Nantinya, pemerintah dan PSSI akan mendampingi FIFA dalam melakukan audit stadion untuk Piala Dunia U-20 2023 itu.
Sekarang, menyatakan semua pihak yang terlibat mempunyai waktu 15 hari lagi untuk berbenah sebelum audit final dilakukan.
“Tentu ini yang tidak kita inginkan karena ada bagian kerja pemerintah pusat yang dipimpin Pak Basuki (Menteri PUPR) langsung, ada juga peran yang sangat penting dari pemerintah daerah karena ada host city contract,” lanjut Erick Thohir.
Erick Thohir menambahkan, pada hari Sabtu, Minggu, dan Senin akan mendatangi seluruh stadion. Saya juga akan meminta perwakilan dari kami LOC, FIFA, dan perwakilan pemerintah pusat serta daerah untuk turun bersama.
“Waktunya masih ada untuk berbenah, ya. Ini hanya komitmen dari pemerintah pusat dan daerah, termasuk kita di PSSI,” tegas Erick.
Sejauh ini ada 6 stadion yang sudah diajukan menjadi venue Piala Dunia U-20 2023 adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Manahan (Solo), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali). (disway)