Pihaknya sengaja menyasar anak-anak SMP yang memang usia mereka lebih rentan dalam bermain media sosial dan perlu edukasi, dengan harapan para siswa-siswi yang terlibat dapat menjadi agen di sekolahnya masing-masing.
”Semoga kegiatan ini dapat menduplikasi anak-anak untuk bijak menggunakan media sosial, bisa berkarya di dunia nyata, mempunyai karakter yang kuat dan menjadi generasi berkarakter,” paparnya.
Dia mengaku, setelah diskusi tersebut akan ada kesepakatan bersama dalam bentuk pernyataan yang akan disebarkan dan disosialisasikan ke semua sekolah.
”Harapan kami setelah ada kegiatan ini kasus-kasus pelecehan atau kekerasan di media sosial bisa menurun dan semakin ada kesadaran dari anak-anak sekolah dan keterlibatan dari guru dan orangtua,” imbuhnya. (yud)