Jabarekspres.com – Dalam kunjungan ke Koperasi Pondok Pesantren Al Ittifaq di Kabupaten Bandung, Presiden Jokowi menyemptakan mendatangi para petani dan mengajak berdialog mereka.
Kedatangan Jokowi ke ponpes tersebut disambut para santri. Terlebih saat berkeliling untuk melihat hasil tani dari para santri di ponpes Al Ittifaq.
Dalam kesempatan itu Jokowi mengajak dialog para petani. Hingga Jokowi pun mendapatkan keluhan dari petani yang kesulitan mendapat pupuk.
Jokowi pun menyebut jika hampir disemua negara mengalami kesulitan akibat perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
”Kesulitan pupuk terjadi di semua negara karena suplai bahan baku dari rusia ukraina karena mereka sedang perang. Bukan di Indonesia saja tapi hingga seluruh dunia kesulitan,” ungkapnya.
Jokowi menambahkan terkait dengan pupuk, dirinya kemarin sudah meresmikan industri pupuk di Aceh untuk produksi urea dan npk dengan tambahan 500.000 ton.
Namun menurutnya hal tersebut masih kurang dan masih jauh. Dirinya pun akan kembali membuka Industri Pupuk di Papua Barat mengingat disana bahan baku sudah ada.
”Sangat jauh dari cukup. Tapi tahun ini kita buka lagi industri pupuk di Papua Barat karena gasnya ada di sana. Bahan bakunya ada di sana, tapi itupun masih belum cukup,” katanya.
Meski begitu, pihaknya kemarin sudah menyelesaikan produksi pupuk iskandar muda sebanyak 570 ribu ton dalam setahun. Sehingga bisa membantu para petani.
”Tapi kita Alhamdulillah kemarin bisa menyelesaikan yang pupuk iskandar muda itu bisa berproduksi kira-kira 570 ribu ton dalam setahun. Ya ini akan menambah suplai pupuk ke petani,” ungkapnya.
Menurutnya untuk mengurangi kesulitan mendapatkan pupuk, dirinya mengimbau agar para petani mencoba untuk menggunakan pupuk organik atau pupuk kandang.
”Sehingga ini bagus contoh di lapangan, mulai menggunakan pupuk organik, pupuk kandang, saya kira bagus, memang pupuk itu tidak gampang,” tuturnya. (mg6)