Jabarekspres.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan jika kasus Avian Influenza (AI) atau flu burung di Indonesia khususnya Jawa Barat (Jabar) belum menular kepada manusia.
Meski begitu, Budi mengaku pihaknya bakal terus melakukan surveilans atau pencarian kasus penyakit ini sebagai bentuk antisipasi penularan kepada manusia.
”Jadi surveilans-nya adalah surveilans jika ada unggas-unggas yang banyak mati, itu kita cek. Dan kalau itu disebabkan oleh flu burung, maka harus kita musnahkan,” ujarnya di Mayapada Hospital Bandung, Jalan Terusan Buahbatu, Senin (6/3).
Budi menambahkan, pihaknya saat ini telah bekerjasama dengan Kementerian Pertanian untuk melihat sejauh mana transimisi dari virus flu burung kepada manusia.
Budi juga mengaku jika sampai saat ini belum melihat transmisi dari manusia ke manusia.
”Jadi Belum ada laporan yang masuk ke saya (flu burung menular ke manusia),” terangnya.
Kendati demikian, dia mengatakan jika Indonesia rawan mewabah flu burung. Sebeb, dulu pernah ada H5E1 (varian flu burung).
”Karena dulu sudah pernah kejadian di Indonesia, outbrake nya cukup banyak,” pungkasnya.
Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa barat (DKPP Jabar) meminta masyarakat khususnya yang sering mengkonsumsi unggas seperti ayam untuk tidak khawatir.
Kepala bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DKPP Jabar, Supriyanto mengatakan virus ini tidak akan menular kepada manusia jika hewan atau ungags yang akan dimakan diolah dengan baik.
”Jadi penyakitini tidak mudah menular kepada manusia. Jadi masyarakat jangan terlalu khawatir khususnya jika mengkonsumsi olahan dari unggas seperti ayam,” ungkapnya saat dikonfirmasi Sabtu (4/3) kemarin.
Menurutnya, ada proses yang sangat panjang untuk itu, penularan virus flu burung kepada manusia. Namun, jika sudah tertular akan langsung mengalami flu yang bisa menyebabkan kematian.
”Itu sangat panjang sekali (proses penularannya). Tapi dampaknya sendiri, jika sudah tertular itu akan langsung mengalami flu yang dibarengi dengan unggas mati mendadak dengan jumlah yang banyak,” tuturnya. (san)