Pertamina Akan Mengevaluasi Kejadian di Depo Plumpang

JABAR EKSPRES – Kejadian ledakan dari pipa bahan bakar minyak milik Depo Pertamina Plumpang, telah menewaskan kurang lebih 13 korban jiwa di antaranya tiga anak dan 10 orang dewasa.

Pihak yang berwenang juga telah mengevakuasi sebanyak 49 korban luka bakar yang terdiri dari 46 orang dewasa dan tiga anak. Dan saat ini, delapan orang masih dalam pencarian.

Peristiwa tersebut terjadi pada sekitar pukul 20.15 (Jumat, 3/3), saat satu tangki dengan kapasitas 10.000KL terbakar dan menimbulkan ledakan.

Sumber kebakaran tersebut berasal dari sebuah pipa bensin yang terbakar sehingga menyebabkan rumah-rumah warga Kelurahan Rawa Badak Selatan hangus dilahap kobaran api.

“Peristiwa kebakaran ini mengakibatkan terbakarnya pemukiman warga di Jalan Tanah Merah Bawah, RT12 RW09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja,” ucap ketua PMI Jakarta Utara, Rizal.

Para warga berlarian untuk menyelamatkan diri saat kobaran api menjulang tinggi. Asap hitam menutupi langit menjadi gelap di sekitar lokasi kejadian.

Mereka pun mengungsi di beberapa lokasi aman, salah satunya markas PMI Jakarta Utara yang dekat dari perumahan warga.

Situasi pemukiman saat ini terlihat mulai kondusif. Perkiraan pukul 03.30 petugas damkar meninggalkan lokasi menandakan penanganan api sudah usai.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh agar tidak ada lagi kejadian kebakaran fasilitas bahan bakar minyak di masa mendatang.

Penanganan Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengatakan petugas gabungan melakukan penyisiran lokasi kebakaran untuk mencari korban yang belum ketemu.

“Kami sudah mempersiapkan semuanya, obat-obatan semoga cukup, paramedis cukup, ambulans kami kerahkan,” kata Heru.

Kadinkes Provinsi DKI Jakarta dr. Widyastuti menyebutkan penanganan semua korban berlaku di sejumlah rumah sakit di sekitar lokasi peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

“Tentu kamu lakukan prinsip kedaruratan. Pasien sudah ada yang bisa pulang dan ada yang di atas 80% luka bakar masih dalam penanganan. Kita siagakan rumah sakit, rumah sakit rujukan, dan rumah sakit pusat,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan