JABAR EKSPRES – Timnas Indonesia U-20 membuka kiprahnya di Piala Asia U-20 dengan melawan tim tangguh, Irak.
Sayangnya, Garuda Nusantara kalah 0-2 di Lokomotiv Stadium, Tashkent, Uzbekistan. Irak, tim yang pernah juara lima kali Piala Asia U-20, terbukti tangguh di lapangan dan membuat anak asuh Shin Tae-yong kehilangan tajinya.
Dalam pertandingan tersebut, dua pemain depan Indonesia, Hokky Caraka dan Ronaldo Kwateh, kesulitan bermain di wilayah lawan.
Area kotak penalti Irak seperti benteng yang sulit ditembus berkat keberadaan kwartet Adam Talib, Kadhim Raad, Abdulrazzaq Qasim, dan Muslim Mousa Al-Hamadani. Meski Hokky Caraka dkk.
Baca juga : Cara Mendapatkan Saldo DANA Gratis Langsung Cair 2023, Cek Sekarang!
beberapa kali memberikan ancaman, namun tak ada gol yang tercipta.
Indonesia juga melakukan beberapa kesalahan fatal di lapangan, seperti kesalahan Muhammad Ferrari dalam mengantisipasi bola, yang membuat Hayder Abdukkareem berhasil menjebol gawang Daffa Fasya dan membawa Irak memimpin 1-0.
Pada pertandingan Piala Asia U-20 2023, timnas U-20 Indonesia harus menelan kekalahan dari timnas Irak dengan skor 0-1 pada babak pertama.
Meski memulai pertandingan dengan impresif dan mampu menciptakan beberapa peluang, sayangnya skuad Garuda Muda belum berhasil memanfaatkan peluang tersebut menjadi gol.
Di menit ke-11, timnas Irak berhasil mengancam melalui serangan balik cepat.
Namun, kiper timnas U-20 Indonesia, Daffa Fasya, berhasil mengamankan gawangnya dengan menepis bola dengan baik.
Meskipun terus menyerang, timnas Indonesia belum berhasil mencetak gol hingga menit ke-27.
baca artikel lainnya: Dompet Tipis? Berikut 5 Cara Ini Biar Dapat Saldo Dana Gratis Secara Mudah!
Meski begitu, skuad Garuda Muda tidak menyerah dan terus berusaha mencari gol penyama. Namun, hingga babak pertama berakhir, mereka belum berhasil mencetak gol dan tertinggal dengan skor 0-1.
Namun, ada sedikit kelegaan ketika di menit ke-40 pemain Irak, Charbel Shamoon, harus menerima kartu merah langsung setelah melakukan pelanggaran pada Arkhan Fikri.
Hal ini membuat timnas Irak harus bermain dengan 10 orang hingga akhir pertandingan.
Meski timnas Indonesia memiliki keuntungan jumlah pemain, mereka masih harus bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan dan membalikkan keadaan.