Menurutnya, keberadaan Octopoint masyarakat dapat menyetor sampah pasca konsumsinya dengan praktis.
Pelestari yang sudah terlatih dan terverifikasi dapat dengan mudah mengambil sampah untuk kemudian didaur ulang di fasilitas Octopus.
Chief Marketing Officer dan Co-Founder Octopus Indonesia, Hamish Daud menjelaskan, untuk mesyarakat yang ingin berartisipasi dalam mengelola sampah bisa mengunduh aplikasi Octopus
Aplikasi ini merupakan cara mudah di era teknologi digital dalam mengelola sampah.
Dengan ikut aktif mengelola sampah melalui aplikasi bukan hanya dapat menjaga lingkungan tetapi bisa mendapatkan keuntungan dari setiap sampah yang dikumpulkan.
‘’Keuntungan tersebut berupa poin yang dapat ditukarkan dengan berbagai manfaat untuk kebutuhan sehari-hari, seperti pulsa dan token listrik,” kata dia.
Saat ini, Octopus telah tersedia di delapan kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Tangerang Selatan, Bandung, Bogor, Depok, Bekasi, Bali, dan Makassar.
Octopus telah menjangkau hampir 200.000 pengguna, bekerja sama dengan lebih dari 8.000 Bank Sampah dan 23.000 pemulung yang dilatih dan terverifikasi menjadi Pelestari.
Aplikasi Octopus tersedia untuk pengguna Android dan iOS serta dapat diunggah secara gratis di PlayStore maupun App Store. Kunjungi situs www.Octopus.co.id.
Untuk informasi lebih lanjut atau dapatkan beragam konten menarik dan inspiratif tentang daur ulang sampah di media sosial @Octopus.ina. (***)