JABAR EKSPRES — Kementrian Komunikasi dan Informatika menginformasikan, hingga saat ini terdapat 9.417 kasus hoaks dan 1.730 kasus penipuan dalam periode Agustus 2018 sampai 16 Februari 2023.
Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Bonifasius W. Pudjianto, memaparkan, sudah ribuan kasus hoaks dan penipuan beredar di Indonesia.
BACA JUGA : Kasus Difteri Di Garut, Emil: Ada Fatwa Larangan Vaksin
“Beragam informasi tersebar dalam dunia digital. Ada informasi negatif dan positif. Bahkan informasi yang mengandung berita hoaks. Kami ada data-datanya hingga Februari 2023 totalnya sebanyak 9.417,” Pudjianto dalam sesi diskusi pada acara Kickoff Literasi Digital Sektor Pendidikan pada Kamis (23/2).
Pudjianto mengatakan, masyarakat penting untuk menguasai literasi digital. Karena dapat terhindar dari disinformasi, misinformasi, malinformasi, hoaks, dan penipuan.
BACA JUGA : Rp550.000 Pinjol Saldo DANA Langsung Cair, Modal HP Aja!
Saat ini, pihaknya masih berusaha untuk meningkatkan literasi digital masyarakat. Melalui kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi agar terciptanya masyarakat digital.
Pihaknya bekerja sama dengan berbagai pakar dan praktisi untuk memberikan kuliah literasi digital.
Selanjutnya, dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN), Pudjianto akan menyematkan literasi digital sebagai upaya untuk memberikan pembelajaran bagi masyarakat.
BACA JUGA : Rp80 Juta Langsung Cair, Pinjol Legal Bunga Rendah, Hanya KTP!
“Kami berharap, mahasiswa akan turut serta membantu masyarakat memahami literasi digital agar menekan misinformasi, disinformasi, malinformasi, dan hoaks yang selama ini beredar dalam dunia digital,” lanjutnya.
Pudjianto memberikan fokus yang lebih untuk literasi digital nasional. Pihaknya berharap mampu meningkatkan indeks literasi digital yang saat ini berada di angka 3.54/5.00. Penilaian tersebut termasuk kategori sedang.
“Harapan kami dengan adanya kolaborasi dengan berbagai pihak bisa meningkatkan indeks literasi digital pada akhir tahun 2023,” pungkasnya.