Sementara itu, Irvan selaku pengelola kafe yang diduga menggelar acara memfasilitasi gay maupun LGBT membantah adanya dugaan tersebut.
“Berita yang simpang siur di media sosial itu tidak benar, kita tidak pernah mendukung komunitas LGBT, apalagi membuat acara khusus untuk mereka. Kita hanya menggelar acara di tanggal 11 Februari 2023 kemarin, acara biasa pada umumnya. Kita juga tidak pernah tahu kalau ada customer yang memiliki background tersebut. Tentunya kita tidak bisa mensortir itu,” terangnya.
Pihaknya menyayangkan atas dugaan yang telah menyeret nama tempat usahanya tersebut, terlebih tidak ada konfirmasi dari pihak atau sejumlah akun di medsos yang mempublikasikan video tersebut.
“Sekali lagi kami tegaskan bahwa kami tidak pernah mendukung komunitas LGBT, memang ada acara tetapi bukan terkhususkan untuk komunitas tertentu. Jadi event biasa saja,” ucapnya.
Irvan mengaku bahwa viralnya video dugaan tersebut berdampak pada bisnis usahanya, namun pihaknya belum memiliki rencana apakah akan menempuh jalur hukum atau tidak.
“Ke depan kami akan evaluasi, lebih selektif juga terhadap customer maupun event yang akan dilaksanakan selanjutnya. Soal langkah hukum nanti kami bicarakan kembali dengan owner dan pengurus lainnya,” pungkasnya. (yud)