Lampu rem berfungsi untuk berkomunikasi dengan kendaraan di belakang ketika sepeda motor yang kita kemudikan melakukan pengereman. Nyala lampu rem tipe bohlam sebenarnya kuning, tapi dengan mika atau kacanya yang berwarna merah maka pancaran sinar yang dihasilkan adalah warna merah.
Bohlam lampu rem juga memiliki fungsi lain, bukan hanya sebagai lampu pengereman juga digunakan sebagai lampu senja dan di sebagian produk berfungsi sekaligus menjadi lampu penerang plat nomor.
Untuk bagian ini, bohlam lampu rem biasanya menggunakan model soket dua kaki atau tipe S25, tapi di beberapa produk ada juga yang menggunakan model socket T10.
Lampu Sein
Bohlam lampu sein biasanya menggunakan model tancap jenis T10, tapi sebagian masih ada yang menggunakan model kaki satu atau model bayonet, biasanya untuk produk sepeda motor lawas.
BACA JUGA: Auto Naksir! Honda BeAT Terbaru Punya 12 Varian! Cek Varian dan Harganya di Sini!
Lampu Plat Nomor
Lampu bohlam model tancap juga digunakan untuk lampu penerang plat nomor belakang biasanya untuk model sepeda motor yang memiliki posisi lampu rem terpisah.
Lampu Panel Speedometer
Saat berkendara di malam hari, lampu yang berada di panel speedometer ini sangat penting untuk melihat tampilan penunjuk kecepatan, fuel meter dan lainnya. Jadi harus pastikan lampu ini selalu berfungsi dengan baik. Model lampu yang digunakan adalah model T5 dan T10 dengan socket tancap.
Selain memperhatikan tipe bohlam yang digunakan pada sepeda motor, pengendara juga harus tahu besaran daya atau watt bohlam tersebut. Pasalnya, kesalahan penggunaan ukuran watt bisa menimbulkan masalah di kemudian hari.
Kebanyakan pengguna sepeda motor mengganti bohlam dengan ukuran watt yang lebih besar untuk mendapatkan pencahayaan yang lebih terang. Hal itu memang membuat pencahayaan jadi lebih terang, tapi tetap saja ada efek efek negatifnya.
1. Kelistrikan menjadi boros yang berdampak pada aki bisa cepat tekor. Karena ukuran watt yang lebih besar akan banyak memakan daya listrik.