Aliran Sesat di Banten Resahkan Warga, Ajarkan Ziarah Makam dengan Syarat Harus Dijilat Anjing Dulu

JABAREKSPRES – Sebuah ajaran yang diduga merupakan aliran sesat di Tangerang, Banten, kini sedang viral karena membuat warga resah. Aliran sesat tersebut mengajarkan bila akan berziarah ke makam harus dijilat seekor anjing terlebih dahulu.

Bukan hanya itu, bacaan dzikir dalam aliran tersebut juga berbeda, bahkan cenderung menyimpang dari aslinya.

Bila biasanya umat islam akan membaca istigfar dengan Astaghfirullahaladzim, maka aturan dalam aliran ini bacaan istigfar tersebut dirubah menjadi Haladzimastagfirullah.

Dari dua bukti tersebut warga langsung menyimpulkan bahwa ajaran yang diterapkan dalam aliran tersebut sesat.

Video ritual ajaran aliran sesat tersebut kini semakin viral sejak ada yang mempublikasikannya ke media sosial, khususnya ke banyak grup percakapan di apliaksi WhatsApp.

Dari rekaman video tersebut bisa dilihat adanya ritual yang terjadi disebuah makam, beberapa orang yang diduga sebagai penganut dari aliran tersebut tampak sedang memanjatkan doa.

Disebelah pemimpin doa tersebut juga terlihat ada seekor anjing berwarna hitam yang berlalu lalang diantara peziarah.

Diduga anjing itulah yang menjadi syarat bila ada warga yang ingin ikut berziarah dan berdoa di lokasi tersebut harus dijilat terlebih dahulu oleh anjing tersebut.

Sementara dalam ajaran islam, liur anjing merupakan najis yang membuat umat muslim tidak bisa menjalankan ibadah sebelum suci dari najis tersebut.

Dari beberapa informasi yang dapat, diketahui bahwa ritual aliran sesat tersebut dipimpin oleh seorang pria yang dikenal dengan sebutan Abah Ali di Kampung Cibuluh, Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang.

“Iya, saya juga tahunya dari video di WhatsApp di (Abah Ali) memimpin ritual doa diduga sesat sama itu hewan (anjing),” kata salah seorang warga Cisoka bernama Haer (36), dikutip dari fin.

Haer mengaku tidak begitu mengenal sosok pemimpin ritual itu, namun menurut dia, Abah Ali hanyalah orang biasa dan bukanlah seorang pemuka agama. Bahkan sebelumnya berprofesi sebagai sopir truk.

“Motifnya apa saya juga enggak tahu yah. Tapi memang dia bukan pemuka agama,” ujarnya.

Sementara Kepala Desa Cibugel, Darwan juga membenarkan bahwa pria dalam video itu adalah warga biasa, yang oleh warga sering dipanggil Mang Ali.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan