JABAR EKSPRES – Malaysia lagi-lagi kembali mengklaim salah satu lagu tradisional asli Indonesia. Pada 4 Februari lalu, sebuah grup K-Pop bernama STAYC, sedang konser di Kuala Lumpur.
Melalui unggahan video Hallyu Pop di Twitter, akun itu menyebutkan bahwa mereka, STAYC, sedang menyanyikan lagu milik negara mereka.
“Mereka terlihat lucu menyanyikan lagu Malaysia, Rasa Sayang. #SayaSayangKamu #STAYCinKL #STAYC #StaycinMY”, tulis @_hallyupop.
Hal itu membuat banyak warga Indonesia geram. Beberapa netizen pun mengungkapkan kemarahannya terhadap hal tersebut.
“Rasa Sayange adalah lagu tradisional dari Maluku, Indonesia. Bukan dari Malaysia”, tulis @Andrianms19.
“Padahal Paulus Pea yang nyiptain lagu Rasa Sayange. Itu musisi Indonesia yang berasal dari Maluku.”, ucap @earlydawnx.
“Apa!! Rasa Sayange lagu rakyat Indonesia dari Ambon, Maluku. Bukan Malaysia!”, tulis @Aditya22396537.
“Dear Hallyu Pop, Rasa Sayange adalah lagu rakyat dari Indonesia. Itu lagu dari Maluku, Indonesia, dibuat oleh Paulus Pea. Jangan klaim dan bilang itu dari Malaysia @STAYC_official”, tulis @muthia43644354.
BACA JUGA: Jadwal Nonton dan Harga Tiket Titanic Remastered 2023 Hari Ini!
Kejadian ini sudah kesekian kalinya di mana beberapa warga negeri Jiran, termasuk medianya, mencoba untuk mengklaim budaya-budaya Indonesia.
Walaupun menggunakan bahasa serumpun Melayu, Rasa Sayange atau Rasa Sayang masih merupakan lagu tradisional Indonesia.
Lagu itu berasal dari Ambon, Maluku, yang diciptakan oleh Paulus Pea.
Awal Mula Kontroversi
Departemen Pariwisata Malaysia menggunakan lagu Rasa Sayange untuk mempromosikan kepariwisataan Malaysia pada bulan Oktober 2007.
Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor menyebutkan lagu Rasa Sayange merupakan lagu kepulauan Nusantara (Malay archipelago).
Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu menekankan bahwa lagu itu milik Indonesia. Karena memiliki bukti rekaman pertama kali di perusahaan rekaman Lokananta Solo 1962.
