BANDUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) memilih opsi pembatan pengujung Masjid Al Jabbar saat Ramadan depan.
Gubenur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, alasan tersebut dilakukan agar dinamika yang terjadi selama ini di Masjid Al Jabbar dapat diminimalisir saat memasuki Ramadan nanti.
“Kalau menutup (kunjungan jamaah, red) saya kira tidak bijak. Kita nanti akan sesuaikan saja, tapi sudah dievaluasi per Ramadan tinggal sebulan lagi, itu urusan harus sudah lebih sempurna seperti penataan PKL, lalulintas, kebersihan, dan lain-lain,” ujar Emil-sapaan akrabnya-Ridwan Kamil di Bandung, Selasa 7 Februari 2023.
Emil menambahkan, kunjungan ramai ke Masjid Al Jabbar merupakan sesuatu hal yang penting. “Bagi saya masjid itu yang penting ramai dulu, bahwa dalam keramaian ada dinamika, kita bereskan satu-satu,” katanya.
“Jadi daripada bikin masjid besar tapi sepi, itu lebih menyedihkan kalau menurut saya. Maka, lebih baik ramai seperti sekarang,” sambungnya.
Selain rencana melakukan pembatasan pengunjung, ia mengungkapkan, pihaknya saat masih terus melakukan pengkajian terkait pembukaan museum yang berada di kawasan Masjid Raya Al Jabbar.
“Kita belum yakin kalau Februari ini (pembukaan museum), tapi kira-kira di bulan Ramadan. Jadi kita sedang mengkaji kapan pembukaan museum, sehingga nanti namanya antara museum atau galeri itu sedang kita pikirkan karena masing-masing ada konsekuensi bahasa dan hukum adat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Masjid Al Jabbar dengan kapasitas 50 ribu jamaah ini telah diresmikan dan dapat digunakan masyarakat sejak 30 Desember 2022 lalu.
“Mulai sekarang masyarakat silahkan memanfaatkan masjid untuk melakukan berbagai kegiatan. Karena fasilitasnya sangat lengkap bahkan mungkin terlengkap di Indonesia,” ucap Emil, Jumat 30 Desember 2022 lalu. (san)