JABAREKSPRES – Berdasarkan hasil kajian dan analisa yang dilamukan lembaga Saiful Mujani Resarch Consulting (SMRC) ada dua nama calon presiden jika Pilpres pada Pemilu 2024 measuki putaran kedua. Yaitu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Direktur SMRC Prof, Saifulk Mujani mengatakan, keduanya merupakan kandidat kuat yang diprediksi akan masuk pada putaran kedua jika Pilpres diikuti oleh tiga atau empat pasangan,’’ ujar Prof Saiful dalam keterangannya, Selasa, (7/2).
Menurutnya, jika 4 pasangan, maka perhitungannya adalah PDIP akan maju sendiri, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Koalisi Gerindra-PKB dan Koalisi Perubahan.
Untuk diketahui Ganjar Pranowo merupakan kader terbaik PDIP dan memiliki nilai elektabilitas tinggi jika dibandingkan dengan capres lainnya.
Sementara pesaing ketat Ganjar adalah Anies Baswedan yang diusung oleh NasDem, PKS, dan Demokrat melalui Koalisi Perubahan.
Untuk itu, jika Pilpres pada Pemilu 2024 diikuti 4 pasangan maka, Ganjar mendapatkan dukungan sebesar 32,4 persen.
Sedangkan Anies berada diposisi kedua dengan dukungan 26,8 persen dan Prabowo hanya 25,6 persen.
‘’Sedangkan yang belum menentukan ada 12,1 persen,’’ ujar Saiful.
Menurutnya, jika melihat distribusi suara tiga calon ini cukup seimbang. Sehingga perlu dibuat simulasi dukungan untuk tiga calon itu.
Berdasarkan hasil simulasi diperoleh suara Ganjar didukung 33,7 persen, Anies 28,1 persen, dan Prabowo 26,1 persen. Sedangkan yang belum menjawab 12,1 persen.
Pada simulasi ini tidak ada yang mendapatkan suara dominan dengan capain 40 persen. Sedangkan secara aturan pemenang pada Pemilu 2024 harus mengantongi 50 persen lebih. Jika tidak maka harus masuk putaran kedua.
Saiful berpendapat, berdasarkan hasil analisa, Ganjar dan Anies sangat memungkinkan untuk bersaing di putaran kedua.
Alasannya, eletabilitas ganjar konsisten terus naik, begitupun terhadap Anies. Namun tidak untuk Prabowo yang cenderung mengalami pelemahan pada setiap periode survei.
utama mengapa Ganjar dan Anies yang berpotensi besar masuk putaran kedua, lanjut Saiful, adalah karena dalam satu setengah tahun terakhir Ganjar terus konsisten mendapatkan suara teratas, Prabowo cenderung melemah, dan Anies cenderung menguat.
Dengan begitu, jika melihat tren Ganjar dan Anies akan head to head memperubutkan kursi nomer satu sebagai Presiden RI.