JABAREKSPRES – Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang merekrut beberapa anak di tiap sekolah. Mereka akan mendeteksi peredaran jajanan anak Sekolah Dasar (SD).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP), Bambang Pramusinto, menjelaskan, DKP akan merekrut beberapa anak dari berbagai tingkatan menjadi Detektif Pangan Cilik.
“Rencananya, kami akan merekrut beberapa siswa SD, khususnya kelas 4, 5, dan 6 menjadi detektif pangan cilik,” ujarnya pada wartawan, Minggu (5/2).
BACA JUGA : Program Srikandi PLN, Bentuk Pemberdayaan Wanita
Detektif pangan cilik ini berfungsi mengawas peredaran jajanan anak SD di lingkungan sekolah dan kantin.
Sebelumnya, mereka mendapatkan bekal informasi penting seputar jajanan anak SD yang aman bagi kesehatan beserta persyaratannya.
“Mereka akan kami bekali dengan teori pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA),” lanjutnya.
“Setelah memahami teori, mereka akan mengedukasi teman-temannya,” tandasnya.
Selain itu, detektif pangan cilik bertugas untuk mengampanyekan “Isi Piringku” yang digagas oleh Kementerian Kesehatan.
“Isi Piringku” berisi 50% buah dan sayur serta 50% lainnya karbohidrat dan protein.
BACA JUGA: Alokasi Dana Rp571 Miliar Untuk Perbaikan Jalan Kabupaten Bekasi
Kriteria detektif pangan cilik ini tidak sembarangan. Mereka merupakan siswa berprestasi di sekolahnya.
DKP mengutamakan hal tersebut karena mereka memiliki kemampuan yang lebih untuk memberikan penjelasan kepada teman-temannya.
Selanjutnya, DKP menjelaskan mekanisme pelaporan apabila detektif pangan cilik mengetahui makanan dan minuman yang mencurigakan.
“Apabila mereka menemukan jajanan anak SD yang mencurigakan, segera melaporkannya pada guru, dan guru akan menghubungi pihak DKP,” ujarnya.
“Makanan yang mencurigakan seperti warna yang mencolok, serta sudah masuk masa kadaluwarsanya,” pungkasnya.
Saat ini, DKP baru menetapkan detektif pangan cilik di SD Negeri Lamper Kidul 02 Semarang sebagai model utamanya.
DKP akan mengembangkan program ini lebih lanjut apabila sudah terlaksana dengan baik.