Bos Garuda Kena Sentil Wapres Terkait Larangan Jilbab bagi Pramugari

JAKARTA – Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin melontarkan kritikan pedas terhadap perusahaan maskapai penerbangan  yang melarang pramugari mengenakan Jilbab.

Wapres mengaku aneh jika ada maskapai penerbangan melarang penggunaan jilbab oleh pramugari.

Hal ini dikatakan Wapres, akibat adanya kabar mengenai larangan mengenakan Jilbab yang diberlakukan oleh Maskapai Penerbangan di Indonesia.

“Kalau ada larangan berjilbab ini aneh. Barangkali kita cek lagi perlu diteliti itu,” kata Wapres dalam keterangan persnya yang disiarkan melalui akun YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia pa Sabtu (4/2).

Wapres menegaskan, tidak ada aturan pelarangan Jilbab di Indonesia bagi perempuan muslim.

Untuk itu, jika ada yang melarang perempuan muslim yang mengenakan jilbab, maka akan dilakukan kroscek lebih lanjut.

Menurut Wapres, bagi perempuan muslimah yang bekerja di istitusi dan ingin mengenakan Jilbab, tidak boleh dilarang.

“Bukan lagi di polisi, tentara semua orang sudah berjilbab dan di mana-mana di perguruan tinggi di mana-mana,” seru Wapres.

Sementara itu, adanya sentilan dari Wapres pihak maskapai Garuda Indonesia memberikan respon mengenai isu pelarangan jilbab bagi pramugari.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra  mengklaim secara prinsip tidak melarang penggunaan Jilbab bagi Pramugari.

Namun, dia menyatakan, akan melakukan kajian khusus menenai kesiapan penggunaan Jilbab untuk Pramugari.

Irfan beralasan, untuk mengenaan Jilbab akan didiskusikan dengan menyangkut faktor pelayanan dan keamanan. Serta terjaganya kepentingan Pramugari.

“Diskusi terus kami intensifkan, khususnya terkait kesiapan penggunaan jilbab pada seragam pramugari,’’ ujar dia.

Dia menilai, pengenaan Jilbab tidak hanya ditinjau dari kepentingan aspek service dan safety namun utamanya untuk kepentingan pramugari sebagai garda terdepan pelayanan.

Menurutnya, kajian komprehensif ini dibutuhkan untuk menyesuaikan kebijakan atribut seragam bagi pramugari Garuda Indonesia.

Hal ini harus dilandasi dengan kajian prudent dan komprehensif atas penyesuaian kebijakan atribut seragam awak pesawat.

Kajian akan menyangkut faktor aspek operasional maupun aspek penunjang lainnya atas kepentingan profesi awak pesawat.

Irfan mengaku, telah melakukan komunikasi ke pihak terkait untuk memastikan kesiapan penggunaan jilbab bagi pramugari Garuda Indonesia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan