BANDUNG – Warga terdampak penggusuran di Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung masih belum jelas nasibnya.
Bagaimana tidak, selain harus pergi secara paksa, hunian mereka pun diratakan dengan tanah oleh Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum.
Relokasi dan uang ganti biaya bangunan tak bisa dijanjikan oleh pemerintah, Satgas Citarum Harum seakan enggan untuk peduli terhadap nasib warga terdampak.
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi PKB, Erwin mengatakan, untuk memberikan keringanan pada warga, pihaknya mengupayakan agar pemerintah memberikan uang kerohiman.
“Kita sudah ajukan untuk bantuan kepada warga terdampak, bukan relokasi tapi uang kerohiman,” kata Erwin kepada Jabar Ekspres di ruang kerjanya, Senin (30/1).
Menurutnya, meski relokasi tidak bisa diupayakan, uang kerohiman sedikitnya bisa membantu warga terdampak penggusuran.
Erwin mengungkapkan, uang kerohiman yang diusulkan kepada pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, total besarannya yakni sekira Rp11 miliar.
“Kita usulkan dan disanggupi Rp600 ribu untuk satu kepala keluarga. Besaran itu diberikan selama 12 bulan, jadi setiap bulan Rp600 ribu,” ungkapnya.
Erwin menjelaskan, terkait pendistribusiannya, uang kerohiman tersebut masih belum bisa dipastikan waktu pelaksanaannya.
“InsyaAllah bulan Maret 2023, tapi itu belum bisa dipastikan. Tergantung pemerintah kota, kita sebatas mengusulkan dan mengupayakan,” jelasnya.
Ketika dimimtai tanggapan terkait upaya DPRD Kota Bandung dalam mendorong Pemkot terhadap kejelasan nasib warga Maleer, diterangkan bahwa kewenangan penuh mengenai Program Citarum Harum ada di pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
“Kita hanya bisa mengusulkan ke Pemkot, itu pun relokasi cukup sulit jadinya hanya uang kerohiman,” tukas Erwin.
Satgas Citarum Harum yang secara bertahap terus melaksanakan penggusuran, membuat warga Maleer cemas.
Rumah-rumah sudah ditandai dengan pilox, sebagian besar telah rata dengan tanah usai digusur oleh Satgas Citarum Harum.
Warga Maleer Jadi Korban Penggusuran, Satgas Citarum Harum Belum Beri Kejelasan.
Sementara itu, Ketua Forum RW Kelurahan Maleer, Rahmat Andiansyah mengatakan, nasib para warga belum ada kejelasan apakah dapat relokasi atau hanya angkat kaki.
“Yang sekolah anak-anak nanti bagaimana, kemudian mereka yang cari penghasilan di sana juga bagaimana nasib nantinya,” ucap Rahmat.