Padahal jika dari dulu rencana Presiden Jokowi dilakukan, semestinya BIJB Kertajati bisa beroperasi dengan baik.
Relokasi PT Dirgantara Indonesia dan PT Pindad ke Kertajati semestinya akan membuat BIJB Kertajati semakin menggeliat.
Bandara Kertajati yang saat ini dijadikan bandara tempat pemberangkatan haji-umrah Jawa Barat tentunya memiliki potensi besar. Terlebih untuk berangkat haji harus menunggu lama.
BIJB Kertajati juga akan dijadikan sebagai pusat perawatan pesawat TNI dan Polri yang jumlahnya tidak sedikit. Hal ini berdasarkan amanat dari presiden Joko Widodo.
‘’Jadi dapat dibayangkan jika itu semua terjadi. Pastilah BIJB Kertajati sudah maju sedemikian pesat menjadi bandara sangat sibuk,’’ ujarnya.
Daddy menambahkan, Bandara Kertajati bisa dijadikan pintu keluar-masuknya wisatawan mancanegara jika jalur penerbangannya dibuka oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Selain itu, ada pasar yang juga tidak kalah banyak. Jabar merupakan salah satu pengirim tenaga kerja Indonesia (TKI) yang cukup besar.
Potensi itu, juga masih dilengkapi dengan calon wisatawan, pelaku perjalanan dinas di lembaga pemerintahan, dan para pelaku bisnis dari dan ke 27 kabupaten/kota yang ada.
‘’Jika itu terjadi, bandara yang terletak di Kabupaten Majalengka tersebut akan mampu mewujudkan apa yang dipikirkan oleh para pemikirnya, yakni menjadi salah satu pengungkit roda perekonomian Provinsi Jawa Barat,’’ pungkas Daddy yang berasal dari Dapi Cirebon-Indramayu itu. (yan).