Dia melanjutkan, selain jadi rumah industri nasional, ekonomi Jabar juga tumbuh berkat pembangunan di desa melalui program Desa Digital, Petani Milenial sehingga jumlah desa miskin turun dari 1.000 pada 2018 menjadi 0 pada 2022.
“Ekonomi Jabar sedang keren, inflasinya juga terjaga dengan baik. Jabar menerapkan rumus ekonomi Pancasila, orang kaya semakin banyak sehingga orang miskin bisa dibawa,” imbuh Kang Emil.
Sementara itu, Presiden TDA 7.0 Ibrahim M Bafagih mengaku, saat ini ada 31 ribu anggota TDA dari usaha mikro, kecil, menengah dan besar dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 0,25 persen atau Rp 42 triliun dan berhasil menyerap sekitar 200 ribu pekerja.
Agar para pengusaha dapat tumbuh dan berkembang, pihaknya membutuhkan dukungan dan peran dari pemerintah, industri, akademisi hingga media massa.
“TDA merupakan rumah untuk pengusaha agar bisa tumbuh melalui kegiatan edukasi bisnis, sosial, serta kolaborasi dan berjejaring,” paparnya.
“Pesta Wirausaha Nasional tahun ini sangat spesial karena baru pertama kali digelar di luar Jabodetabek, terima kasih dan support dari Gubernur Jabar,” pungkas Ibrahim. (bas)