Jawabarat – Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, saat ini sikap toleransi umat beragama di Kota Bandung patut diapresiasi. Sebab, setiap perayaan keagamaan seperti tahun baru Imlek, warga kota Bandung ikut senang dan menyaksikan berbagai pertunjukan ritual yang bisa digelar.
Sikap ini merupakan bentuk toleransi yang harus terus dijaga. Sebab, Kota Bandung sendiri merupakan daerah dengan penduduk heterogeny dengan latar belakang suku, agama, ras dari berbagai daerah.
Yana mengatakan, sikap toleransi di Kota Bandung terbilang sangat tinggi. Hal ini ditunjukan dengan berdirinya beberapa kampung toleransi.
Dikampung itu, masyarakat dengen berbeda keyakinan hidup berdampingan tanpa adanya gesekan apalagi permusuhan. Bahkan mereka saling membantu bila salah satu merayakan hari besar keagamaan.
“Jadi beragam perbedaan ini membuat Kota Bandung menjadi lebih indah,” kata Yana pada Kamis (19/1).
Sikap toleransi ini, dibangun dengan baik oleh Yana Mulyana besama Almarhum Oded M. Danial dulu. Pendirian kampung-kampung toleransi sengaja didirikan sebagai wujud contoh kebersamaa di tengah perbedaan.
Dengan begitu, warga tpasti akan memahami bahwa keberagaman menjadi kekuatan dalam terciptanya kerukunan antar umat beragama.
Saat ini sudah ada lima kampung toleransi di Kota Bandung. Kelimanya yaitu di Kampung Toleransi Gang Luna, Paledang, Dian Permai, Balong Gede, dan Kampung Toleransi Kebon Jeruk.
Sementara itu, mengenai perayaan Tahun Baru Imlek, menurut Yana memiliki makna mempererat hubungan sosial serta mendorong kegiatan ekonomi.
“Tradisi ini mampu meningkatkan interaksi antar keluarga dan sesama. Intensitas perjalanan antar daerah, transaksi perdagangan dan peredaran uang, serta merangsang aktivitas usaha penyedia makanan-makanan tradisional,” imbuhnya.
Yana meyakini, manfaat perayaan Imlek akan semakin bertambah jika nilai-nilai spiritual dan sosial yang terkandung di dalamnya tetap dipelihara dan ditingkatkan dalam ruang lingkup yang lebih luas lagi.
“Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili menurut mitologi Tiongkok merupakan tahun kelinci air,” katanya.
“Hewan yang memiliki sifat keuletan dan ketahanan yang bermakna baik dalam meningkatkan perekonomian di berbagai sektor,” tambah Yana.
Dia berharap, keberadaan kampung toleransi dipelihara dengan aksi-aksi nyata komunitas keturunan Tionghoa melalui berbagai bantuan kepada warga lainnya.