JABAR EKSPRES- Dalam era modern ini, komunikasi menjadi salah satu faktor penting bagi kemajuan suatu bangsa. Komunikasi yang terjadi dapat melalui suatu media elektronik ataupun cetak. Salah satu media elektronik yang sudah populer dan sangat efektif untuk menyampaikan informasi atau pesan adalah televisi.
Televisi memiliki fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan perekat sosial yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat serta membawa pengaruh baik negatif maupun positif kepada penontonnya. Karena itu siaran televisi selalu diupayakan agar menjadi suguhan yang menarik dan menyegarkan sehingga bukan saja menjadikan penonton betah duduk di depan televisi, tetapi juga yang paling penting adalah tontonan yang disajikan menjadi tuntutan. Banyak yang disuguhkan berbagaimacam jenis hiburan baik berupa lagu, berita, infotainment, sinetron, film dan program acara lainya.
Hasil survei Nielsen Indonesia bertajuk “Streaming Content Ratings” menunjukkan bahwa pengguna TV di tanah air saat ini menyusut drastis dibandingkan sebelum pandemi Covid-19. Sebaliknya, pengguna internet justru meningkat. Tercatat, persentase pengguna TV di tanah air mencapai 81,1% pada kuartal III 2022. Angka ini menurun dibandingkan kuartal III 2019 yang sebesar 93,7%. Sementara, pengguna internet di Indonesia mencapai 76,7% pada kuartal III 2022. Capaian ini dari kuartal III 2019 yang sebanyak 55,1%. Meski demikian, Nielsen Indonesia melihat bahwa penetrasi TV masih yang paling besar di tanah air, bahkan mengungguli penetrasi internet.
Seperti yang sudah Dikutip dalam buku Awas Tayangan Televisi (2013) oleh E. B. Surbakti, televisi memberikan kontribusi terhadap kemajuan pengetahuan masyarakat. Namun juga memberikan dampak kemerosotan nilai-nilai kehidupan.
Televisi membawa pengaruh positif dan negatif bagi para penontonnya, khususnya remaja. Perilaku remaja untuk menonton televisi dibagi menjadi kebutuhan informasi, pencarian identitas pribadi, integrasi, interaksi sosial, dan hiburan. Televisi dapat menjadi pengaruh positif apabila dapat dikonsumsi dengan bijak dan memanfaatkannnya, seperti memperluas wawasan. TV dapat menjadi pengaruh negatif apabila remaja ataupun penonton tidak dapat menyaring hal;hal positif dari apa yang mereka tonton.
Remaja mengalami variasi kejiwaan yang dapat berubah setiap saat. Suatu saat remaja terlihat pendiam, mengasingkan diri dengan yang lain, namun pada saat yang lain terlihat senang dan berseri-seri. Pemilihan program televisi yang tepat dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan kreativitas serta dapat pula menunjang dalam pendidikan.