“Di sini hampir 300 tapol, semua waktu dulu harus dilaporkan dan KTP-nya ada cap tapol, hak politik dicabut tapi pas zaman Presiden Gus Dur semua itu selesai, bahkan ada anak eks-tapol yang menjadi PNS,” tutur Entun.
Itulah cerita Entun, yang menyelamatkan sang istri dari Kamar Durhaka dan tuduhan keji negara pada masa itu. Sekarang negara sudah meminta maaf dosanya.
Dan di tanah Lembang karya-karya seniman merah berusaha dilupakan, seperti arca dan relief yang dibuat oleh Chutbani. (*)