BOGOR – Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Dr. Drs. Hadi Prabowo., M.M beserta jajaran pimpinan IPDN lainnya turut serta dalam kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forkopimda tahun 2023 yang diselenggarakan di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor.
Selain kehadiran jajaran pimpinan, IPDN pun memberikan dukungan penuh untuk penyelenggaraan kegiatan ini dengan mengikusertakan paduan suara Gita Abdi Praja untuk membantu memeriahkan acara tersebut.
Rakornas yang dihadiri oleh 4.545 orang dibuka langsung oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo. Mengangkat tema “Penguatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi”, Mendagri Tito Karnavian dalam sambutannya berharap seluruh nara sumber dalam acara ini dapat memberikan masukan dan arahan tentang langkah-langkah aplikatif yang harus dikerjakan oleh daerah.
Sementara Presiden Joko Widodo menyampaikan terima kasih dan apresisasi kepada seluruh peserta Rakornas dan seluruh masyarakat Indonesia atas kerja kerasnya dalam menangani Covid-19.
“Kita berhasil mengelola dan mengendalikan pandemi dengan baik. Kita juga bisa memanage stabilitas ekonomi, kita pertahankan sehingga berada pada posisi yang sangat baik, ini berkat kerja keras kita semuanya,” kata Jokowi dalam sambutannya.
Jokowi juga menegaskan terkait kewaspadaan dalam menghadapi tahun turbulensi ekonomi. “Ekonomi kita ada diposisi yang baik, perkiraan pada tahun 2022 sebesar 5,2 atau 5,3 % ini sebuah prestasi yang baik. Namun kita harus tetap waspada karena tahun 2023 masih merupakan tahun ujian bagi ekonomi kita dan ekonomi global. Maka kita harus membuat kebijakan dengan hati-hati semuanya harus berbasis data di lapangan” ujarnya.
Masih menurutnya, sepertiga ekonomi dunia diprediksi akan mengalami resesi. Kini 47 negara sudah masuk menjadi pasien IMF karena resesi pasca pandemi dan perang, inilah yang membuat kita harus memiliki frekuensi yang sama dalam menghadapi situasi ekonomi yang tidak mudah.
Selain tentang ekonomi dan resesi, Presiden Jokowi juga kembali mengingatkan peserta rakornas untuk aktif dalam menghadapi permasalahan stunting, inflasi dan kemiskinan ekstrem.
“Penanganan stunting juga menjadi prioritas nasional, tahun 2024 nanti target angka stunting di Indonesia harus mencapai 14%. Pada kesempatan ini saya memberikan apresiasi tinggi untuk Kabupaten Sumedang yang telah berhasil menciptakan platform digital dalam memonitoring angka stunting di daerahnya sehingga dalam kurun waktu 3 tahun angka stuntingnya dari 22 % bisa menjadi 7 %”, ujarnya.