Dengan begitu, dirinya berbesar hati untuk langsung menyambangi kantor DPC PDI Perjuangan Kota Bogor untuk mengantarkan surat permohonan maaf.
“Hari ini ada permintaan maaf dari kami. Bukan bicara siapa salah dan benar, tapi kebesaran hati untuk meminta maaf. Ini dilakukan untuk menjaga silaturahmi seluruh elemen masyarakat di Kota Bogor. Tadi surat permintaan maaf diterima Ketua DPC didampingi Sekretaris DPC PDI Perjuangan dan disaksikan oleh pengurus dan kader,” jelasnya.
“Ya, kalau bicara aturan dan lebih dalam, tentunya tidak akan selesai. Dalam istilah sunda ‘hade goreng ge, ku basa’ (baik atau buruk harus dengan bahasa). Kalau merasa kurang pas, kami sudah sampaikan dasar tugas kami,” imbuhnya.
Mantan Camat Bogor Tengah itu menerangkan, bahwa duduk perkaranya adalah pencabutan bendera oleh tim tangkas yang berpatroli setiap hari di wilayah pusat Kota Bogor.
Untuk pemasangan atribut partai, biasa ada tembusan dari Badan Kesbangpol Kota Bogor ke Satpol PP Kota Bogor.
Namun, sambung dia, saat tindakan pencabutan bendera itu dilakukan, pihaknya belum menerima surat tembusan dari DPC PDI Perjuangan Kota Bogor.
“Itu diakui ketua dan sekretaris DPC soal surat belum ada surat dan saya juga melakukan kesalahan, karena tidak komunikasi terlebih dahulu. Tapi setelah pencabutan, sorenya terpasang kembali ditambah sudah ada surat permohonan yang ditembuskan ke Satpol PP,” bebernya.
“Selama sesuai ketentuan dipatuhi, kami tidak akan melakukan pencabutan. Ini pelajaran untuk kami, agar kedepannya lebih baik lagi,” tandasnya. (yud)