“Aturan tersebut harus jelas implementasinya, kemudian Pemkot Bandung juga harus bisa berdayakan lembaga untuk edukadi dan sosialisasi soal sampah,” tukas Dedi.
Melalui informasi yang berhasil dihimpun Jabar Ekspres, dari Open Data Jabar menunjukkan bahwa Kota Bandung menduduki peringkat pertama sebagai daerah penghasil sampah terbanyak di Jawa Barat.
Pada 2021 lalu, Kota Bandung memproduksi sampah sampai 1.529,04 ton per hari, jumlah tersebut setara dengan 612 muatan truk sampah konvensional.
Sementara dalam kurun waktu 2018-2021, rata-rata jumlah produksi sampah di 27 kabupaten/kota di Jabar terus mengalami peningkatan.
Rata-Rata Produksi Sampah di Jawa Barat Dalam Kurun Waktu 2018-2021:
– 2018 mencapai 848,8 ton per hari
– 2019 mencapai 913,1 ton per hari
– 2020 mencapai 944,7 ton per hari
– 2021 mencapai 586,7 ton per hari
Peningkatan tersebut diketahui, terjadi karena adanya pertambahan jumlah penduduk, perubahan konsumsi masyarakat serta pendemi Covid-19, sehingga membuat timbulan sampah di Jawa Barat semakin bertambah.
Sebagai salah satu upaya pengurangan jumlah sampah yang terus bertambah, Pemerintah Provinsi Jawa barat mendorong program bank sampah, dengan tujuan untuk mewujudkan rencana pengurangan sampah di masyarakat sebesar 30 persen pada tahun 2025 mendatang.
Sementara jika melalui program bank sampah, Kota Bandung sebagai wilayah dengan jumlah tim bulan sampah terbanyak hingga awal 2022.
Sampai awal 2022, jumlah Bank Sampah Unit (BSU) di Kota Bandung baru mencapai 28 dari total bank sampah yang tersebar di Jawa Barat sebanyak 1.056 BSU.
Wilayah dengan BSU terbanyak di Jawa Barat:
– Kota Depok Sebanyak 317 Unit
– Kabupaten Bandung 276 Unit
– Kabupaten Ciamis 212 unit
– Kota Bogor 104 unit
– Kabupaten Sukabumi 66 Unit.
Terkait persoalan sampah, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung pada akhir 2022 lalu, memperkenalkan Wisanggeni Waste Insenerator di TPS Ciwastra.
Mesin pembakar sampah tersebut diklaim ramah lingkungan, sehingga menjadi salah satu jawaban atas persoalan sampah ibu kota Jawa Barat.
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengaku, pengolahan sampah dengan mesin tersebut sebagai ikhtiar pemkot menyelesaikan sampah, sehingga sampah yang berakhir di TPA akan semakin sedikit.
“Ini ikhtiar kita menyelesaikan sampah di TPS. Jadi semakin sedikit sampah yang dibuang ke TPA baik Sarimukti maupun Lehoknangka,” imbuh Yana beberapa waktu lalu.