BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berambisi untuk mewujudkan moda transportasi publik berbasis rel atau Trem di Kota Bogor.
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengaku sudah mendapatkan lampu hijau dari Presiden Joko Widodo. Bahkan, pembahasan secara intim sudah dilakukan bersama kepala negara tersebut.
Rencana itu juga disambut baik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian.
“Saya sudah laporkan khusus, diskusi cukup panjang dengan Presiden Joko Widodo secara empat mata. Beliau mendukung penuh dan menyarankan untuk berkolaborasi dengan pihak swasta,” katanya kepada JabarEkspres.com, Selasa, 10 Januari 2023.
Orang nomor satu di Kota Bogor tersebut memastikan, saat ini Pemkot Bogor telah mematangkan sejumlah kajian termasuk studi kelayakan atau feasibility study (FS).
Hal itu dilakukan sebagai upaya serius untuk mewujudkan proyek tersebut. Saat ini prosesnya sudah masuk pada fase penjajakan terkait pendanaan.
Sebab, sambung dia, tidak mungkin proyek yang terbilang besar untuk suatu daerah tersebut didanai oleh negara.
Karena berdasarkan hasil kajian, untuk tahap pertama saja Pemkot Bogor membutuhkan anggaran sekitar Rp1,7 triliun.
“Jadi sistem pendanaannya itu akan banyak melibatkan swasta dan menyelaraskan dengan rencana pembangunan lainnya juga ke depan. Seperti jembatan Otista penataan Suryakencana dan lain-lain,” paparnya.
Dia menjelaskan, hadirnya Trem itu nantinya akan mengubah wajah Kota Bogor khususnya di jantung kota yang terintegrasi dengan program strategis nasional. Yakni, pembangunan Light Rail Transit (LRT) Tahap II Cibubur-Baranangsiang dan Kereta Api.
“Karena nanti ketika LRT masuk ke Kota Bogor ini harus ada moda transportasi yang bisa mengintegrasikan antara LRT dengan transportasi kota apalagi kan angkot nanti akan hilang, jadi di dalam kota itu menyisakan bis dan trem tersebut,” jelasnya.
Politisi PAN itu menambahkan, untuk mendatangkan armada Trem pihaknya akan berkolaborasi dengan PT INKA.
Dirinya memprediksi rencana itu baru akan terealisasi antara 2024 atau 2025 mendatang. Karena Pemkot Bogor masih membutuhkan perencanaan yang sangat matang.
Proyek jangka panjang tersebut, rencananya, akan melintas pada sejumlah wilayah di Kota Bogor dengan menghadirkan 4 koridor, namun sebagai langkah awal akan difokuskan pada satu koridor.