Dengan rute yang sama, penumpang kelas 2 (timur asing: Cina, Arab) membayar tiket kereta setangah gulden.
Sedangkan tarif penumpang kelas 3 (campuran dan pribumi) cukup mengeluarkan uang 0,23 gulden.
Sementara itu dengan rute yang sama, biaya barang per 10 kg adalah 0,05 gulden.
Keramaian Stasiun Padalarang di masa lalu juga sangat terasa, sebagaimana yang dikabarkan oleh Schiedam Courant edisi 24 Juli 1904 dalam reportase yang diberi tajuk, ”Indische Penkrassen”.
Tulisan itu bercerita panjang dari mulai menaiki Stasiun Cianjur hingga di Stasiun Padalarang. dan kin kabarnya stasiun Padalarang akan direnovasi menjadi stasiun kereta api modern yang terintegrasi dengan kereta api cepat.