BANDUNG – Lembaga survei Indonesian Politics Reasearch and Consuling (IPRC) menilai tensi politik elektoral akan semakin meningkat pada tahun 2023.
Direktur Eksekutif IPRC, Firman Manan mengatakan, wilayah Jawa Barat menjadi wilayah strategis dalam pemenangan Pemilu 2024 sehingga akan terjadi peningkatan tensi politik elektrol di Jabar.
Kata dia, adanya peningkatan dinamika politik elektoral ini terutama menjelang pencalonan anggota DPR. Masa pencalonan anggota DPR ini dilaksanakan pada 24 April 2023 sampai 25 November 2023.
Selain itu, lanjut Firman, pada saat pencalonan presiden pada 19 Oktober hingga 25 November 2023. Serta pelaksanaan masa kampanye pada 28 November 2023.
Hal tersebut, berdasarkan hasil survei IPRC pada 23 November sampai 30 November 2022.
“Jawa Barat ini sebagai wilayah strategis dan barometer politik nasional. Tentu menjadi rebutan semua partai politik dan pasangan capres-cawapres dalam Pemilu 2024,” kata Firman di Kota Bandung, Jumat 30 Desember 2022.
Menurutnya, berdasarkan tingkat popularitas capres/cawapres di Jabar, nama Prabowo Subianto menjadi yang paling tinggi. Kemudian Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, dan Andhika Perkasa.
Sedangkan di level partai politik, lanjut Firman, Partai Gerindra berada di posisi teratas dengan elektabilitas 22,9 persen. Kemudian PDI-Perjuangan (16,2 persen), PKS (13,2 persen), Golkar (11,8 persen), dan Demokrat (6,1 persen).
Dengan demikian, lanjut Firman, capres/cawapres ini juga turut memengaruhi kecenderungan kenaikan atau penurunan elektabilitas partai.
“Gerindra dan PDIP saat ini cenderung mengalami kenaikan. Itu karena diasosiasikan dekat dengan capres yang memiliki elektabilitas relatif signifikan di Jabar (Prabowo dan Ganjar). Kemudian elektabilitas capres non partai (Anies dan Ridwan Kamil), belum memberikan efek signifikan bagi partai politik,” tuturnya.
Selain persoalan politik nasional, Firman juga membahas terkait politik di Jabar. Yakni, calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di 2024.
Berdasarkan hasil survei, kata Firman, Ridwan Kamil masih tetap paling tinggi untuk calon Gubernur Jabar dengan 49,4 persen. Kemudian Dedi Mulyadi (22,2 persen), Deddy Mizwar (7,7 persen), dan Dede Yusuf (6,9 persen).
“Jika Ridwan Kamil tidak lagi mencalonkan diri pada Pilkada Jabar, maka nama Dedi Mulyadi menjadi yang tertinggi dengan 34,6 persen. Kemudian Deddy Mizwar 14,5 persen, Dede Yusuf 14,2 persen, dan Atalia 5,9 persen,” ungkapnya.