BANDUNG – Warga Jabar kini memiliki masjid termegah di Asia Tenggara bernama Masjid Raya Al – Jabbar yang terletak di Gedebage Kota Bandung. Hari ini, Jumat (30/12) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meresmikan.
Dalam sambutannya, Emil sapaan akrabnya ini menceritakan, bahwa rencana awal pembangunan masjid ini dilakukan saat dirinya masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung.
Saat itu, kata Emil, dirinya meminta kepada Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) kala itu untuk membangun masjid raya.
“Saya akan flashback pada saat saya menjadi wali kota (Bandung). Saya melihat kenapa di Alun-Alun Kota Bandung judulnya adalah Masjid Raya Kota Bandung Provinsi Jawa Barat. Karena yang saya tahu dari kecil saya tinggal di kota ini, masjid itu namanya masjid agung Bandung bukan masjid raya,” ucapnya di Masjid Raya Al – Jabbar, Jumat (30/12)
Emil menambahkan, seharusnya masjid tersebut diberi nama dengan kata masjid agung. Menurutnya, sesuai urutan nama atau maqom yang diberikan Negara Indonesia bahwa masjid yang terletak di kota kabupaten itu diberi nama dengan masjid agung.
“Setelah saya telusuri disinilah letak yang harus diluruskan. Negara Indonesia memberikan urut-urutan nama masjid sesuai maqom-nya. Kalau masjid negara itu adalah masjid Istiqlal, di level provinsi namanya masjid raya, di level kota namanya masjid agung, di level kecamatan namanya masjid besar, dan di level desa namanya masjid jami,” paparnya.
Emil mengaku saat itu dirinya meminta kepada Aher untuk segera membuatkan Masjid Raya Jawa Barat. “Jadi ada dua maqom yang seharusnya tidak dilakukan, makanya saya bilang ke pak Aher sebaiknya di zaman bapak (gubenur) dengan penduduk muslim terbesar sedunia sekitar 48 juta jiwa harus memiliki masjid raya seperti provinsi-provinsi lain yang menyesuaikan dengan maqomnya dengan jumlah muslim terbesarnya,” katanya.
Usulan tersebut disambut baik, pada tahun 2015 lalu, dirinya langsung mendesain masjid yang akan menjadi kenangan rakyat Jawa Barat.
“Berproses lah gagasan itu, pak Aher tanya lokasinya di mana pak wali, saya bilang sebaiknya di selatan kota Bandung, dimana tanahnya masih leluasa. Sudah ada stadion GBLA dan masa depan ada kereta api cepat ada di Tegalluar. Hanya 5 menit kalau nanti disambung dengan kendaraan transportasi. Lalu diputuskan lah oleh kami para pengambil keputusan lokasinya di sini (Gedebage),” ungkapnya.