JABAR EKSPRES – Hujan ekstrem di Filipina telah mengakibatkan 32 orang meninggal dan puluhan orang menghilang.
Hujan ekstrem itu pun lantas menjadi maut pada saat perayaan Natal di Filipina bagian timur, pusat, dan selatan.
Adapun 32 orang yang meninggal tersebut merupakan orang-orang yang berada di wilayah Mindanao Utara.
Sementara itu, 22 dari 24 orang yang menghilang merupakan warga Visayas Timur, Filipina bagian pusat dan dari wilayah Bicol, lapor agensi resmi Filipina, dikutip dari NBC News, Jumat, 30 Desember 2022.
Korban-korban tersebut meninggal karena tenggelam dalam genanangan banjir dari hujan ekstrem tersebut.
Kemudian, laporan juga menyebutkan bahwa setidaknya 4.000 rumah hancur karena banjir.
Banjir tersebut juga setidaknya merusak fasilitas-fasilitas publik seperti jalan dan jembatan.
Kemudian, banjir tersebut juga melumpuhkan arus listrik dan dan sumber air dari wilayah tersebut.
Korban Hujan Ekstrem di Filipina
Menurut laporan dari biro cuaca setempat, pertemuan antara udara hangat dan udara dingin, atau garis geser, menjadi penyebab hujan ekstrem di negara tersebut.
Adapun penyebab tersebut masih akan mengancam wilayah-wilayah ini dengan hujan ekstrem di hari-hari ke depannya.
Foto-foto yang beredar di internet bagaimana orang-orang di sana saat peristiwa nahas ini berlangsung.
Orang-orang dewasa mesti membopong anak-anak dari genangan banjir. Kemudian, orang-orang lansia yang terjebak dalam peristiwa tersebut.
Bersamaan dengan berita ini pula laporan menyebutkan bahwa sekarang ini setidaknya lebih dari 56.000 orang di sana berada di tempat penampungan.
56.000 orang tersebut mengungsi untuk mengantisipasi cuaca buruk yang mungkin akan menyusul usai peristiwa ini.***