Tak kalah penting, beber Prof Obi, penerapan aturan tersebut juga sebagai upaya menjadikan Uninus sebagai kampus swasta unggul. Sebab, jurnal mahasiswa yang terpublikasi sangat berpengaruh terhadap ranking Uninus.
“S3 kita hampir 900 orang. Saya cek di Google, jurnal publikanya cuma 30 sekian. Disertasinya tebal tapi tidak dipublikasi. Kalau 900 dipublikasi, pasti Uninus rangking 1. S3 wajib jurnal meski bikin disertasi. Kalau abal-abal tidak boleh sidang,” tegasnya.
Selain menerapkan aturan pembuatan jurnal untuk meningkatkan SDM, Uninus juga memboyong sejumlah guru besar, yakni Prof Suryana Sumantri sebagai dosen S3 Program Studi (Prodi) Ilmu Pendidikan, Prof Imas Siti Setiasih bersama Prof. Dadi Suryadi menjadi dosen di Prodi Pertanian hingga Ketua Paguyuban Profesor LLDIKTI Wilayah IV, Prof Endang Komara.
Sementara itu, Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Uninus Bandung, Abdul Holik memaparkan keunggulan Uninus khususnya di FAI yang menjadi daya tarik masyarakat. Menurutnya, Uninus adalah kampus Islam yang senantiasa menjaga budaya lama, namun tetap mengadopsi budaya-budaya baru yang lebih baik.
“Jadi kita tidak anti dengan perkembangan zaman, pembelajaran lewat internet, zoom dan lain-lain karena beberapa dosen sudah melakukan itu,” tutur Abdul.
Adapun keunggulan lain FAI, kata dia, yakni adanya Strata 3 (S3) Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam. Selama ini, rata-rata Prodi S3 hanya Pendidikan Islam, sehingga Pendidikan Agama Islam yang dimiliki Uninus menjadi satu-satunya di Jawa Barat.
“Nomenklatur Pendidikan Agama Islam itu menjadi keunggulan kita, bagi alumni-alumni Uninus. Sehingga ini menjadi pasar tersendiri. Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan yayasan,” tandasnya.
Ketua Ikatan Alumni (IKA) Uninus, Nukaddis Nasher yang turut hadir, memberikan beberapa poin penting agar Uninus bangkit.
Menurutnya dengan kehadiran petinggi Yayasan dan Rektorat yang baru bisa membawa Uninus ke arah yang lebih baik.
“Saya yakin dengan kehadiran Profesor Obi saat ini yang sudah banyak makan asam garam di dunia pendidikan, kita optimis Uninus akan maju. Saya juga lebih semangat lagi begitu kehadiran beliau membawa angin segar agar Uninus bisa segera tinggal landas, harus mengorbit,” kata Nukaddis yang kini berkiprah di dunia usaha.