JABAR EKSPRES- Nama Low Tuck Kwong sebagai raja batu bara melejit belakangan ini setelah ia naik dari peringkat 18 di daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes menjadi peringkat 2 pada tahun 2022. Kekayaannya meroket hampir 5 kali lipat dari Rp39,7 triliun menjadi Rp188,4 triliun, nyaris menyalip posisi #1 yang diduduki bos Djarum Group, Duo Hartono.
Harga batu bara kini merokel lebih cepat hampir sama dengan durian runtuh. Kenaikan harga saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menjadi sumber lonjakan dari kekayaannya
Sebagai pendiri Bayan Resources, Low Tuck Kwong menguasai 2,03 miliar saham BYAN. Dengan jumlah tersebut, ia juga diperkirakan akan cuan dividen interim sebesar US$60,9 juta atau sekitar Rp949,3 miliar dari BYAN.
kenapa bisa menjadi sektor baru bara yang dapat memulihkan keuangan ? Pemulihan ekonomi pasca pandemi mendorong permintaan ekspor batu bara Indonesia kebanjiran pesanan batu bara dari Eropa akibat perang Rusia vs Ukraina Hingga akhir kuartal III 2022, BYAN mencatat Total pendapatan US$3,35 miliar atau sekitar Rp51,93 triliun, naik 91,42% yoy
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dikabarkan akan meningkatkan produksi menjadi sekitar 670 juta – 690 juta ton pada tahun 2023. Jika Indonesia masih akan melanjutkan ‘pesta durian runtuhnya’ di tahun depan, apakah Low Tuck Kwong bisa menggantikan Duo Hartono menjadi orang terkaya di Indonesia?