BANDUNG – Kota Bandung kini mempunyai armada transportasi umum tanpa bahan bakar minyak, alias menggunakan tenaga listrik.
Sebanyak delapan unit bus tenaga listrik telah dilakukan uji coba, sebelum nantinya secara resmi dioperasikan sebagai transportasi umum warga Bandung, mulai Kamis 22 Desember 2022 besok.
Kepala Terminal Leuwi Panjang, Asep Hidayat mengatakan, bus tenaga listrik akan menggantikan bus-bus konvensional berbahan bakar minyak pada koridor lima rute Leuwi Panjang-Dago.
“Untuk bus konvensional akan dialihkan ke koridor dua, rute Leuwi Panjang-Ledeng. Jadi, rute tersebut dapat beroperasi kembali,” kata Asep, Rabu (21/12).
Dia mengungkapkan, untuk uji coba bus listrik sudah dilakukan sejak 16 Desember 2022 lalu.
Selama masa uji coba, warga hanya dipungut biaya Rp4.900 untuk menikmati perjalanan menggunakan bus listrik tersebut.
“Animo masyarakat senang bisa naik bus listrik. Bus listrik sudah berbayar Rp4.900, itu bayarnya pakai e-money,” pungkas Asep.
Dia menerangkan, kapasitas bus listrik bisa memuat sedikitnya 24 penumpang, dengan sembilan belas kursi dan lima pegangan tangan untuk penumpang yang berdiri.
“Bus-bus yang diuji coba ini dibuat oleh PT Inka. Sedangkan pengelola bus-bus tersebut yaitu DAMRI,” terang Asep.
“Kita juga telah menyiapkan satu tempat pengisian listrik di Terminal Leuwi Panjang,” lanjutnya.
Asep mengaku, tempat pengisian tenaga listrik tersebut, dalam satu kali mengisi listrik bisa untuk dua kendaraan bus.
“Harapannya, dengan pengoperasian bus ini, bisa memacu masyarakat menggunakan kendaraan listrik,” imbuhnya.
Bus listrik besutan PT Inka tersebut, diklaim memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan bus berbahan bakar diesel.
Beberapa keunggulan tersebut yakni polusi suara yang rendah, bahan bakar 58 persen lebih efisien daripada bus diesel, kemudian pemeliharan dinilai 49 persen lebih murah.
Walaupun dinilai mempunyai beberapa keunggulan, bukan berarti bus listrik tersebut tidak memiliki kekurangan.
Dipaparkan Asep, bus listrik dengan keunggulan-keunggulannya itu tidak bisa beroperasi ketika banjir menggenangi ruas jalan.
“Bilamana banjir di ruas jalan, dia harus hati-hati menunggu dulu reda. Kekurangannya tidak mau masuk ke genangan atau banjir takut konslet,” pungkasnya. (bas)