Jabarekspres.com – Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Sony Adam menyebut, masih banyak keluarga tidak memperhatikan gizi atau abai terhadap tumbuh kembang anak.
Hal tersebut lantas menurutnya, dapat memicu terjadinya stunting atau gangguan kesehatan sang buah hati. Terlebih, seringkali alokasi anggaran keluarga, berakhir untuk membeli rokok.
Alih-alih membeli kebutuhan sehari-hari yang lebih krusial, seperti makanan bergizi bagi balita, pendidikan dan akses kesehatan. Pembelian rokok, kata Sony, menjadi faktor yang menghantui terhambatnya kondisi perkembangan anak.
”Prioritas keluarga itu masih lebih besar alokasinya untuk membeli rokok. Daripada beli makanan untuk balita, biaya kesehatan,” jelas Sony kepada wartawan Jabar Ekspres, Rabu (14/11).
Dia mengungkapkan, kendati pihaknya terus gencar upayakan sosialisasi. Hal demikian menjadi sia-sia, lantaran tak sedikit keluarga di Kota Bandung masih abai terhadap kebutuhan gizi dan kesehatan.
”Padahal faktornya ada lingkungan, perilaku (masyarakat), dan ada pelayanan kesehatan,” ungkapnya.
Kondisi tersebut diperparah dengan masih rendahnya pemberdayaan masyarakat. Menurutnya, masyarakat masih belum maksimal terlibat dalam membantu menurunkan stunting.
Lantas pihaknya mengimbau, kesehatan, serta asupan gizi terhadap anak-anak mesti jadi sorotan. Diantaranya dengan menggunakan anggaran keluarga dengan bijak. Ketimbang membeli rokok.
”Bisa dimulai dengan memprioritaskan alokasi anggaran keluarga untuk kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak,” pungkasnya. (zar)