Jangan Khawatir, Berkatalah Yang Benar Walau Itu Pahit.

JABAR EKSPRES– Berkatalah yang benar walau itu pahit. Kebenaran tetap diterapkan walau ada celaan dan ada yang tidak suka.

Lalu bagaimana caranya menyampaikan ? karena apabila disampaikan akan terasa pahit dan mungkin menyakitkan. Maka dari itu perlu trik khusus untuk menyampaikannya.

Pahit itu lambat laun akan enak, ibarat jamu walaupun pahit, namun banyak yang mencari. Contoh dalam hal ini adalah nasehat, keika seseorang diberikan nasehat seringkali ia akan mengelak dan gengsi untuk menerimanya. Padahal, dalam hatinya menyadari bahwa nasehat itu baik buat dirinya. Namun, karena yang memebri nasehat adalah anak kecil atau orang yang pendidikan lebih rendah dari dirinya akhirnya ia pun menolaknya.

Sejatinya, undzhur maa qoola walaa tandzhur man qoola (Lihatlah apa yang dibicarkaan, dan jangan melihat siapa yang berbicara). Tetapi, ternyata jarang orang yang mau mengaplikasikannya dalam dirinya. ketika dia diberi nasehat,, seolah aibnya terlihat semua dan dia malu untuk menyadarinya. Maka trik yang terpenting dalam memberikan atau menerima nasehat adalah seperti berbicara dengan lemah lembut

Allah Subhanahu Wa Ta’ala saja menyuruh Nabi-Nya yakni nabi Musa dan Harun untuk menemui Pemimpin Kafir (Fir’aun) untuk menyampaikan kebenaran, dengan kata-kata yang lembut. Allah berfirman : (maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan perkataan yang lembut, mudah-mudahan ia ingat dan takut ( Quran Surat Thaha ayat 44)

Ini ayat yang sangat penting dan harus kita aplikasikan dalam memberikan nasehat. Lihatlah bagaimana allah menyuruh Nabi-Nya untuk menasehati orang kafir dengan kata-kata lembut. Lalu bagaimana, kalau yang dinasehati masih sesama Muslim ?

Apakah dengan kekerasan ? Merusak ? Membuka aibnya di hadapan orang banyak ? menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya ? Ini berlaku untuk semua kaum muslimin dan muslimat. janganlah kita mudah menghujat, apalagi mengkafirkan sesama Muslim. Jangan !! Sekali-kali jangan.

Sesama Muslim bersaudara, maka ucapplah dan berikanlah nasehat saudaramu dengan kata lembut, walaupun pahit. Namun kita bisa meraciknya, menjadikan rasa pahit itu sebagai obat atau jamu yang bisa menyembuhkan orang yang kita nasehati.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan