Jabarekspres.com – Sejauh ini masih ada perbedaan data jumlah korban gempa Cianjur. Berdasarkan data BNPB ada 335 orang meninggal dunia. Sementara menurut Bupati Cianjur Herman Suherman ada 600 orang.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyarankan agar masyarakat tetap mengacu pada data yang ada di BNPB.
Terlebih, hampir semua media saat memberitakan korban gempa Cianjur selalu memakai data dari BNPB.
”Soal angka kematian gempa Cianjur, kita pegang saja statement dari BNPB dulu,” katanya kepada para wartawan di Cimahi, Selasa 13 November 2023.
Dia mengatakan, sejauh ini BNPB masih memverifikasi jumlah korban meninggal akibat gempa Cianjur. ”Jadi kalau pak bupati menyatakan lebih, tinggal menunggu waktu untuk diverifikasi oleh BNPB saja,” ujar pria yang kerap disapa Kang Emil itu.
Kang Emil mengungkapkan, sejauh ini apa yang dicatat oleh BNPB adalah berdasarkan dari laporan yang diterima.
”Kalau pak bupati kan menyatakan ada yang tidak dilaporkan tapi meninggal dunia,” ungkapnya.
Menurutnya, untuk mengkroscek data setidaknya memerlukan waktu satu hingga dua hari. Oleh sebab itu, wajar jika sementara ini terjadi perbedaan jumlah korban yang disampaikan Bupati Cianjur dengan data yang dikantongi BNPB.
”Nanti hasil kroscek tersebut akan langsung disampaikan ke public,” ujarnya.
Kang Emil berharap kroscek yang dilakuka BNPB akan segera ada hasilnya. Sehingga hasil tersebutlah yang bakal disampaikan ke publik.
”Kita tidak mau menutup-nutupi atau mengecilkan korban, tapi seringkali itu tadi, kata pak bupati ada yang tidak dilaporkan langsung dikuburkan. Nah yang dikonsumsi datanya oleh publik kan yang dilaporkan,” bebernya.
Bupati Sebut Korban Meninggal Akibat Gempa Berjumlah 600 Orang
Sebelumnya Bupati Cianjur Herman Suherman mengklaim korban jiwa akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,6 bukan 335 orang, melainkan mencapai 600 orang. Banyaknya warga yang tidak melaporkan diduga jadi penyebab melonjaknya angka korban meninggal.
”Jadi korban meninggal akibat gempa totalnya sekitar 600 orang. Di daerah Kecamatan Cugenang saja ternyata jumlahnya 400 orang lebih,” terangnya.
Herman mengaku, jumlah korban meninggal akibat gempa Cianjur itu disampaikannya setelah pihaknya banyak menerima laporan jika ada warga yang meninggal akibat bencana namun tidak tercatat di data Pemkab.