“Kegiatan API award ini bukan sekadar seremonial semata, tapi menjadi momentum membangkitkan gairah pariwisata dan perekonomian bangsa termasuk Aceh,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal di Darussalam, Banda Aceh, Kamis.
Ia menyebutkan ada 27 produk pariwisata dan ekonomi kreatif dari Aceh yang ikut dipamerkan dan dijual langsung kepada pengunjung yang datang dalam rangkaian kegiatan malan Anugerah Pesona Indonesia 2022 di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
“Semoga dengan kegiatan yang dihadiri peserta dari 54 kabupaten se Indonesia, geliat ekonomi di Aceh meningkat dan berdampak langsung bagi pelaku UMKM,” katanya.
“Produk yang dihasilkan masyarakat Aceh harus bisa tersebar luas di seluruh Indonesia tidak hanya sekadar diperjualbelikan di Aceh, apalagi lebih sering kita jumpai dijual di pinggir jalan,” ujar Almuniza.
Almuniza Kamal menyebut, Aceh bukan lagi daerah yang miskin melainkan daerah yang sudah mampu berdaya saing dan memiliki potensi yang sangat potensial dalam mengembangkan Ekraf.
Aceh juga dikenal begitu banyak produk ekraf unggulan, mulai dari kopi, kriya dengan kupiah meukutopnya, fashion dengan produk merek Ija Kroeng yang sudah go internasional, juga sejumlah sub sektor ekraf lainnya.
“Kita harus menebarkan hal positif kepada khalayak ramai untuk menggambarkan bagaimana orang Aceh itu sebenarnya, serta selalu bangga dengan produk lokal Aceh dengan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (*)