Daging Asap Sajian Khas Ala Meat Things Wajib Dicoba

BANDUNG – Menikmati steak dengan cara berbeda yang diproses secara alami melalui proses pengasapan, menjadi pilihan kuliner yang cukup banyak diminati oleh banyak orang. Salah satunya adalah Meat Things.

Meat Things merupakan restoran yang khusus menyajikan berbagai menu daging hadir di Jalan Talaga Bodas No. 39 Kota Bandung.

Daging asap, selain dagingnya yang lembut, aroma dagingnya pun memang memiliki ciri khas tersendiri ketika disantap.

Dari bangunannya, Meat Things ini terlihat cukup menarik perhatian. Mengusung konsep industrial wood, pengunjung pun bisa melihat ornamen kayu sejak di pintu masuknya.

Manager Meat Things, Nandang mengatakan, tingginya penikmat kuliner daging membuat restoran khusus daging ini selalu ramai oleh pengunjung.

“Konsep tempat ini memang open kitchen dan smoke beef jadi alternatif kuliner di Bandung,” ujar Nandang saat ditemui di Meat Things, Rabu (7/12).

Kata Nandang, tempat ini beda dari tempat lain, karena pengunjung bisa melihat secara langsung bagaimana proses pengasapan daging yang disajikan.

“Kami menyajikan hidangan daging yang diproses melalui pengasapan, karena ketika makanan diolah dengan proses kayu bakar rasanya akan lebih original. Pengunjung pun bisa melihat langsung proses pengasapan daging yang dipesan,” tambahnya.

Menu andalan yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Meat Things adalah brisketnya.

“Brisketnya ini menggunakan daging muda yang dibakar selama 18 jam setelah itu baru disajikan,” ujar Nandang.

Smoke Beef Lado Mudo yang disajikan dengan pilihan 100 gram, 200 gram dan 250 gram bisa dinikmati dengan kentang atau nasi dilengkapi dengan saus habanero dan saus pilihan menambah kelezatan di setiap gigitannya.

Nandang menjelaskan alasan dagingnya dibakar selama 18 jam adalah supaya aroma smoke atau asapnya ini keluar di dagingnya.

“Proses awal adalah 1 hingga 4 jam pertama dagingnya di smoke, kemudian di spray dengan bumbu khas. Lalu dibungkus dengan kertas barbeque dan simpan hingga kayunya terbakar habis,” jelasnya.

Hal ini dilakukan agar daging yang disajikan kepada konsumen rasanya berbeda dan lebih bagus.

Meskipun potongan yang disajikan dalam ukuran kecil, tetapi hal ini mempermudah pengunjung untuk menentukan mau mencoba pilihan daging yang mana untuk disantap.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan