Ironis sekali ketika generasi yang bisa kita lihat sekarang adalah generasi yang sangat lemah, lemah dalam berfikir, lemah dalam wawasan, dan lemah dalam spititual.Padahal tidak ada lagi harapan untuk sebuah kemajuan selain generasi yang bisa dibanggakan. Dalam posisi kita yang serba terhimpit ini, sangat dibutuhkan sekali kepada yang namanya generasi al-amin. Generasi al amin itu memiliki 5 karakter yang melekat di dalam dirinya, hal-hal itu merupakan senjata laksana anak panah yang patut untuk diharapkan.
Pertama, mereka memiliki wawasan yang tinggi, seperti ibnu abbas yang mendapatkan gelar dari nabi sebagai habrul ummah, seorang samudra ilmu bagi umat. Dengan begitu ibnu abbas mengajarkan, bahwa dengan kaya wawasan kita akan lebih bnayak menimbulkan mamfaat kepada siapa saja yang ada didekat kita. Wawasan bisa didapat dimana saja, mulai dari apa yang kita lihat, apa yang kita baca, apa yang kita dengar, dan apa yang kita rasakan. Sehingga tidak ada lagi alasan untuk terus mencari wawasan.
Kedua, mereka selalu lurus, yang mereka pegang hanya satu jalan, yakni jalan yang menuju pada ridho alloh, yang mereka pegang hanya satu, yakni Al-Qur’an dan as-sunnah sebagai pedoman. Tidak pernah tergoyahkan oleh pengaruh kanan dan kiri, karena tujuan mereka, visi mereka, dan seluruh hidup mereka hanya pada satu, yakni alloh semata.
Ketiga, berfikir luas, mereka akan selalu berfikir kedepan untuk mempersiapkan perubahan-perubahan, tidak ada kata berlarut pada masa lalu, atau mitos (misteri nu atos-atos). Yang akan mereka pikirkan hanyalah hal-hal yang besar, yang akan menciptakan perubahan yang besar pula, bukan berpikir kecil yang hanya akan menghabisi waktu dengan begitu saja. Jangan pernah sibuk dengan memikirkan hal-hal yang begitu kecil, karna pikiran mu mampu melebihi dari pada itu.
Keempat, memiliki spititual yang tinggi. Tingkat spititual mereka akan tinggi dalam mengabdikan dirinya pada alloh. Mengaplikasikan seluruh ayat yang telah diperintahkan.
Kelima, berfikir dewasa. Seseorang bisa dikatakan dewasa saat bisa mengendalikan diri, dia mampu menentukan tindakan sesuai dengan kejadian. Dewasa itu sendiri akan sulit bagi orang-orang yang memiliki hati keras, dan selalu mementingkan ego diri sendiri.