….airmata. Ada 245 peserta apel yang ditahan, termasuk pengurus BERSIH. Dampak apel besar 10 November 2007 itu cukup terlihat. Pada pemilu 2008, UMNO gagal meraih 2/3 kursi Dewan Rakyat. Pada 9 Juli 2011, zaman PM Najib Razak, BERSIH kembali menggelar apel akbar. Tapi kali ini tak ada lagi unsur partai seperti sebelumnya. Dikenal sebagai BERSIH 2.0. Panglima dan wakilnya adalah 2 perempuan hebat: Ambiga Sreenevasan, seorang pengacara jempolan, dan Maria Chin Abdullah. Apel itu mengajukan 8 tuntutan. Empat diantaranya seperti apel 10 November 2007, sedang 4 lainnya adalah: masa kampanye minimal 21 hari; penguatan lembaga publik; tidak ada korupsi; dan tidak ada politik kotor. Lagi-lagi polisi membubarkan apel tersebut dengan gas airmata. Beberapa juga ditangkap. Sebagai koalisi dari puluhan LSM, BERSIH memang sangat perkasa. Polisi tak berani sekeras saat menghadapinya di 2007. Karena dalam BERSIH berkumpul para peguam (pengacara) hebat. Dan lembaga peradilan tak gampang lagi diintervensi pemerintah. Itulah sedikit tentang BERSIH. Saya kurang jelas, apakah Bu Ambiga dan Bu Maria Chin masih aktif di BERSIH atau tidak.
Mirza Mirwan
Tentang BERSIH. Nama aslinya “Gabungan Pilihanraya Bersih dan Adil” — The Coalition for Clean and Fair Elections. Awalnya bernama “Jawatankuasa Tindakan Bersama Reformasi Pilihanraya” — The Joint Action Committee for Election Reform — yang dibentuk oleh tokoh partai oposisi Malaysia pada Juli 2005, zaman PM Abdullah Ahmad Badawi (Pak Lah). Tahun berikutnya, November 2006, komite tersebut berkumpul lagi. Selain tokoh partai juga tokoh LSM. Dari yang hadir ada Wan Azizah dan Sivarasa Rasiah (PKR), Lim Guan Eng dan Teresa Kok (DAP), Nasarudin Mat Isa dan Salahudin Ayub (PAS), S. arietchelvan (Parti Sosialis Malaysia), Syed Shabir Syed Mohammad (Kongres Persatuan Pecerja Malaysia), Maria Chin Abdullah (Woman’s Development Collective) dan Yap Swee Sung (SUARAM). Dalam pertemuan itu disepakati namanya diubah menjadi Gabungan Pilihanraya Bersih dan Adil (Bersih). Pada 10 Oktober 2007 BERSIH mengadakan apel besar di Dataran Merdeka, dihadiri antara 30-40.000 massa. Tapi pejabat pemerintah bilang “hanya” 10.000 orang. Peserta aksi mengenakan kaos berwarna kuning. Dalam apel itu BERSIH mengajukan 4 tuntutan kepada pemerintah: 1. Bersihkan daftar pemilih (jangan ada pemilih ganda). 2. Penggunaan tinta yang tak mudah terhapus (indelible ink) setelah memilih. 3. Penghapusan pemberian suara lewat pos bagi personel tentara dan polisi. 4. Akses yang bebas dan adil kepada media bagi semua partai. Polisi membubarka apel tersebut dengan menggunakan peluru karet dan gas ..