Pemkot Bogor Bingung, Situs Sejarah Batutulis Tidak Terawat, Ini Penyebabnya!

BOGOR – Keberadaan Situs Sejarah Batutulis di Kota Bogor keadaannya kurang tertata dengan baik. Sebab, berdasarkan kewenangan Pemerintah Kota Bogor (Pemkot Bogor) tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pengelolaan.

Untuk itu, agar situs peninggalan kerajaan Padjajajaran itu tertata Pemkot Bogor meminta kepada Kementerian Pendidikan, kebudayaan, riset dan teklogi (Kemndikbud Ristek) agar menghibahkan lahan obyek situs sejarah Batutulis itu.

Rencana sedang dalam proses untuk mendapatkan hak alih kelola. Pemkot Bogor bersama jajaran Kemendikbud Ristek telah mengelar rapat kerja untuk memuluskan rencana itu.

Situs Sejarah yang terdapat prasasti itu, kondisinya cukup memprihatinkan. Beberapa fasilitas yang ada di obyek wisata sejarah itu dapat dikatakan tidak layak. Sehingga sepi pengunjung.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan, untuk melakukan alih kelola situs tersebut, Pemkot Bogor sebetulnya sudah sejak lama memintanya dengan kirim surat ke pemerintah pusat.

“Kami sudah berkirim surat cukup lama kemana-mana. Kami ingin sekali bersama-sama bisa menata kawasan Batutulis,” ungkap Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim dikutip Jumat, (2/11).

Pemkot Bogor pun melakukan koordinasi dengan Istana Batutulis, PT KAI termasuk juga sektor swasta untuk menata ulang Batutulis semata-mata untuk menjaga dan melestarikan cagar budaya yang ada di sana.

“Orang Bogor kalau ditanya pernah ke Batutulis, rata-rata jawabannya tidak pernah. Karena tidak ada tempat parkir dan tidak ada narasi yang bisa ditampilkan,” sebutnya.

Mantan pejabat KPK itu mengaku, sejauh ini modalitas yang dimiliki Pemkot Bogor untuk menata kawasan Batutulis yakni sudah dipindahkannya dua sekolah dasar yang berada di kawasan Batutulis.

Tak hanya itu, pihaknya juga sedang melakukan proses administrasi dan pembelian lahan yang ada di samping Batutulis.

Situs Batutulis sendiri kepemilikannya ada di Kementerian, kalau memang ada peluang untuk bisa dihibahkan akan kami tata ulang,” katanya.

Dedie menjelaskan, saat ini di sekitar area Batutulis sudah dibangun dan sudah selesai double track. Selain itu, ke depan akan dibangun stasiun yang dikembangkan menjadi  Transit Oriented Development (TOD).

Kemudian, sambung dia ada juga pembangunan underpass di tahun depan yang mana itu menjadi satu kesatuan dari keinginan untuk menata Batutulis secara keseluruhan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan