Karakter kreatif dan inovatif yang diharapkan tumbuh dan berkembang pada diri siswa, dalam pembelajaran berdiferensiasi disikapi guru dengan untuk selalu proaktif dalam mengakomodasi kebutuhan muridnya dan menjadikan proses pembelajaran senantiasa berorientasi kepada kesiapan, minat dan profil belajar murid.
Selanjutnya pendidikan karakter memberi ruang bagi berkembangnya perbedaan potensi siswa dengan layanan yang tidak menyamaratakan, hal ini sejalan dengan pembelajaran berdiferensiasi yang bersifat kualitatif yang mendorong guru untuk mengubah beban tugas menjadi sifat tugas yang berorientasi bagi pemenuhan kebutuhan murid disesuaikan dengan kesiapan, minat, dan profil belajar mereka.
Didalam pembelajaran berdiferensiasi, penilaian diagnostik secara rutin harus dilakukan pada saat unit/materi pelajaran dimulai. Oleh karena itu, penilaian tidak lagi didominasi sesuatu yang terjadi pada akhir unit, tetapi fokus pada proses tiga komponen karakter yang baik (components of good character) yaitu moral knowing (pengetahuan tentang moral), moral feeling (penguatan emosi) tentang moral, dan terutama moral action atau perbuatan bermoral. Hal ini diperlukan agar peserta didik dan atau warga sekolah lain yang terlibat dalam sistem pendidikan tersebut sekaligus dapat memahami, merasakan, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai kebajikan (moral).
Pendidikan Karakter tak hanya sekedar olah pikir (literasi), tapi juga mendorong agar praktek pendidikan kembali memperhatikan olah hati (etik dan spiritual) olah rasa (estetik), dan juga olah raga (kinestetik). Keempat dimensi pendidikan ini hendaknya dapat dilakukan secara utuh-menyeluruh dan serentak. Sehingga sejalan dengan pembelajaran berdiferensiasi yang menggunakan ragam Pendekatan terhadap konten, proses, dan produk. Hal ini berkaitan dengan masukan (input) : apa yang dipelajari murid, bagaimana murid berupaya memahami ide dan informasi, dan keluaran (output) berupa profil murid dalam menunjukkan apa yang telah mereka pelajari.
Dengan demikian guru menawarkan pendekatan yang berdeda terhadap apa yang dipelajari murid. Semuanya dibuat untuk mendorong pertumbuhan semua murid dalam usaha mereka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan untuk memajukan atau meningkatkan proses pembelajaran baik untuk kelas secara keseluruhan maupun untuk murid secara individu.