Jabarekspres.com- Persiapan resesi tahun 2023 membuat beberapa sektor saham seperti saham GoTo dan saham Bumi melakukan sejumlah variasi. Lalu sejumlah sektor mulai dari telko, energi, hingga barang konsumsi pengamat memperkirakan masih unggul dan aman pada 2023. Dan masa Lock-up saham GoTo akan segera berakhir.
Kepala ekonomi Bank Permata Josua Pardede mengatakan sejumlah sektor yang berkinerja unggul sepanjang tahun ini diantaranya, ada sektor industri, sektor transportasi, sektor energi dan sektor logistik.
“Sektor energi secara year to date [ytd] tumbuh 79 persen, sektor industri tumbuh hampir 19 persen, transportasi dan logistik 12 persen. Ada yang underperform seperti teknologi turun 28 persen, properti turun 8,3 persen dan infrastruktur turun 5,4 persen,” ungkapnya dalam webinar, Sabtu 26 November 2022.
Josua juga menjelaskan, kinerja saham-saham sektor energi sejalan dengan kenaikan komoditas, lalu penjualan meningkat. Oleh karena itu, sektor komoditas tahun depan diperkirakan bisa jadi momen bagus untuk produsen meningkatkan harga komoditas.
Lalu ada juga risiko globalnya di antaranya perlambatan ekonomi global yang akan berimplikasi pada normalisasi harga komoditas.
“Tapi sampai kuartal II/2023 diperkirakan masih akan cukup tinggi harganya khususnya batu bara. Semester II/2023 harga komoditas akan kembali melandai karena permintaan menurun dan suplai meningkat,” ujarnya.
Lalu selanjutnya sektor yang akan menopang pertumbuhan ekonomi kedepannya adalah sektor telekomunikasi karena adanya program dan komitmen dari pemerintah untuk bertransformasi menjadi digital di sektor keuangan.
“Ini menjadi momentum yang penting untuk ekonomi Indonesia. Report dari Google Temasek juga menjelaskan bahwa pangsa ekonomi digital Indonesia hingga 2025 ini masih memiliki pertumbuhan yang positif, akan berkembang terus sehingga kebutuhan infrastruktur digital juga akan terus berkembang,” paparnya.