GARUT – Sebagai satuan pendidikan yang mengusung kompetensi keahlian, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kabupaten Garut terus melakukan berbagai inovasi yang dapat diterapkan di lingkungan sendiri maupun masyarakat.
Salah satu inovasi yang cukup menonjol dan hingga kini terus berlangsung yaitu inovasi sabun cuci piring yang dibuat siswa siswi SMKN 1 dari Kompetensi Keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas (FKK).
Kendati harga jualnya sangat ekonomis dengan bahan baku mudah diperoleh dengan harga terjangkau, kemanfaatan sabu cuci piring diproduksi sejak 2020 itu besar bagi masyarakat. Bukan hanya bermanfaat membersihkan peralatan makan dan masak, menghilangkan minyak pada peralatan makan, dan tidak membuat tangan iritasi.
Dengan pembuatan serta penjualan sabun cuci piring kerjasama CV Padawangi itu, SMKN 1 Garut secara nyata turut mendorong pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan untuk bisa maju dan mandiri.
Semisal dengan Kelurahan Jayawaras serta Kelurahan Paminggir melalui pelatihan pembuatan sabun cuci piring skala kecil sebagai bagian dari penerapan program SMD atau SMK Masuk Desa.
”Antusias ibu-ibu kader Posyandu luar biasa. Alhamdulillah, sampai sekarang kerjasama dengan Kelurahan Jayawaras terus berlangsung. Mereka secara rutin memesan produk sabun cuci piring kita untuk dipakai maupun didistribusikan,” kata Koordinator Inovasi SMKN 1 Garut Reni Puspita Dewi didampingi Kepala SMKN 1 Garut Bejo Siswoyo dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Nurdin, Jumat (26/22/2022) lalu.
Dia mengatakan, harga sabun cuci piring karya SMKN 1 Garut sendiri saat ini dipatok Rp9.000 per botol ukuran 450 mililiter. Sabun cuci piring produk SMKN 1 Garut serta inovasi lainnya di sekolah tersebut sempat mendapatkan apresiasi dari Pendiri Jabar Bergerak yang juga istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Atalia Praratya Kamil saat berkunjung ke Garut beberapa waktu lalu.
Sabun cairan cuci piring tersebut juga sudah memiliki Hak Atas Kekayaan Intlektual (HAKI) dan tercatat dalam buku “Karya Inovasi SMK untuk Jabar Juara” Dinas Pendidikan Provinsi Jabar tahun 2021.
”Permintaan produk sabun cuci piring yang kita produksi selalu ada. Selain di Garut, kita juga ada permintaan dari luar Garut, seperti Sumedang dan Tasikmalaya. Sabun cuci piring sekarang ini kan sudah merupakan kebutuhan primer,” kata Reni.