CIANJUR – Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) Kabupaten Cianjur melaporkan ada puluhan jiwa dilaporkan masih tertimbun akibat gempa di Cianjur.
Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) melaporkan, ada 56 orang meninggal, 700 mengalami luka-luka, 3.895 jiwa mengungsi. Data tersebut terhitung hingga Senin (21/11) sekitar pukul 19.00.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Informasi BNBP, Abdul Muhari dalam konferensi pers menyebutkan, ada 23 orang yang masih tertimbun reruntuhan.
’’Dengan hitungan pengungsi saat ini di Kabupaten Cianjur saja yang sudah terdata itu 3.895 orang. 56 meninggal dunia, 700 orang mengalami luka-luka. Kemudian ada sekitar 1.773 unit rumah rusak,’’ katanya, kemarin.
Dia menambahkan, tidak hanya di Kabupaten Cianjur. Namun, beberapa kabupaten lainnya misalkan di Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bandung Barat merasakan dampaknya. ’’Di Sukabumi misalkan ada 336 rumah rusak dan data ini masih terus kita terima dari lapangan,” ujarnya.
Saat ini BPBD, TNI – Polri, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, dan BNPB sendiri sudah menurunkan dua unit tim reaksi cepat dan tim logistik ke lapangan. “Itu terus mengupdate data yang kita harapkan grafik kenaikan orbitnya tidak lagi signifikan tetapi perubahan data masih cukup dinamis hingga saat ini,” terangnya.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyambangi para korban bencana gempa bumi di halaman RSUD Sayang Cianjur, Senin (21/11).
Para pasien dirawat secara out-door, karena RSUD Sayang tak muat untuk menampung ratusan korban bencana yang terus berdatangan hingga malam hari.
Proses penanganan luka, dilakukan oleh perawat dengan alat bantu senter seadanya. Kang Emil sapaan akrabnya mengaku prihatin dengan kejadian yang membuat korban meninggal hingga puluhan orang.
“Kemungkinan akan terus bertambah, kita masih upayakan evakuasi. Tidak ada alasan untuk lakukan evakuasi korban,” ujar Emil, didampingi Bupati Cianjur, Herman Suherman.
Akses Jalur Puncak Terganggu
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo menyebut Jalur Puncak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terputus karena tertimbun longsor pascagempa berkekuatan 5,6 magnitudo. “Benar ada longsor. Kalau yang lainnya masih dalam pendataan,” kata Ibrahim di Bandung.