KOTA BOGOR – SD Negeri Bantarjati 9 Kota Bogor mengalami ambruk pada bagian atap ruangan kelas. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi, Sabtu (19/11) lalu tersebut.
Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto meminta agar disikapi dengan cepat pasca terjadinya peristiwa tersebut.
Pihaknya mencatat, dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini ada sejumlah sekolah dasar (SD) di Kota Bogor yang mengalami ambruk pada bagian atap ruangan kelasnya.
“Dari hasil pantauan kami tadi, bahwa perlu ada technical check up untuk sekolah dasar yang memiliki potensi kerawanan kerusakan bangunan untuk segera dilakukan intervensi pembangunan,” kata Atang Trisnanto saat meninjau SDN Bantarjati 9, Senin (21/11).
Dirinya mengaku, pihaknya sudah melakukan diskusi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, bahwa kejadian ambruknya ruang kelas ini akan langsung di intervensi oleh APBD murni di tahun 2023.
“Harapan kita ini bisa segera dijalankan di awal tahun karena kalau tidak di segerakan, ini bisa mengganggu proses belajar mengajar,” pintanya.
Politisi PKS itu menilai, untuk menindaklanjuti lebih dalam sejumlah peristiwa yang terjadi itu pihaknya perlu duduk bersama seluruh pihak seperti Bapenda dan BPKAD sebagai upaya pendataan sekolah yang berpotensi rawan bencana.
“Kita mengutamakan dari 200 SDN dan 20 SMP di Kota Bogor ini mana saja yang harus dipaksa kita anggarkan agar tidak terjadi potensi kerawanan bencana apalagi terkait dengan keselamatan anak didik kita,” dorongnya.
Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah SDN Bantarjati 9, Suci Iriyani mengungkapkan, bahwa peristiwa yang menimpa salah satu ruangan kelas ditempatnya tersebut terjadi pada pukul 13.00.
Dia menjelaskan, saat kejadian itu terjadi kondisi atap kelas tersebut memang sudah rapuh dan lapuk sejak bulan Oktober lalu. “Kelas itu tidak digunakan, satu kelas ini sudah dikosongkan sejak bulan Oktober,” terangnya.
Suci Iriyani mengaku, pihaknya sudah mengajukan perbaikan ke Disdik Kota Bogor ketika atap bangunan tersebut sudah agak turun dan mau ambruk.
“Memang kelas ini kelihatannya baik baik saja, tapi didalamnya kita tidak tahu seperti apa. Imbas dari kejadian ini dua kelas tidak digunakan, karena dikhawatirkan ketika ambruk kelas disebelahnya akan terbawa ambruk,” imbuhnya. (yud/drx)