JABAREKSPRES.COM, BOGOR – Aksi pencurian kendaraan bermotor (Ranmor) kembali terjadi di Bogor. Kali ini seorang wartawan, Suhanda Abrizi menjadi korban para komplotan ranmor yang beraksi di wilayah Kota Bogor.
Alhasil, wartawan yang bertugas di salah satu stasiun televisi swasta di Bogor tersebut harus rela kehilangan mobilnya berjenis sedan, merk Toyota Vios warna hitam dengan nomor polisi F 1891 DM.
Warga Kampung Kramat RT02 RW01 Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor tersebut menjelaskan, dirinya mengetahui peristiwa itu terjadi pada Selasa (1/11) sore.
Saat itu, mobil sedang terparkir dilahan parkir umum tepatnya di samping Indomaret pertokoan Perumahan Green Residence, tak jauh dari tempat tinggalnya.
Dirinya mengaku, sebelumnya kendaraan miliknya itu sudah terparkir sejak Senin (31/10) malam dan memang sudah terbiasa memarkirkan di lokasi tersebut.
“Saya kaget ketika mobil mau saya pakai pada Selasa pukul 16.00 sore mobil sudah tidak ada di tempat parkiran, pelaku berhasil membawa kabur diduga dengan cara mencongkel pintu mobil,” ungkapnya kepada Jabar Ekspres pada Selasa, 8 November 2022.
Karena panik, pada malamnya Ia pun langsung melaporkan peristiwa itu ke Polsek Bogor Utara dan Polresta Bogor Kota.
Namun, sambung dia, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi maupun hasil dari penyelidikan pihak kepolisian.
“Ketika kejadian hilang itu, saya langsung lapor ke petugas kepolisian, baik itu di wilayah maupun Polresta. Tapi sampai hari ini belum ada titik terang,” bebernya.
Salah seorang saksi, Saeful Hardi yang merupakan kerabat seprofesi korban mengaku, tepat satu hari sebelum kejadian dirinya bersama korban sempat menggunakan mobil tersebut untuk melakukan tugas peliputan ke wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor.
“Kami pulang dari tugas sekitar sore hari, dan seperti biasa, Suhanda memarkirkan mobilnya di tempat tersebut. Karena memang rumahnya harus masuk ke gang lagi, tak jauh dari parkiran. Jadi kendaraan mobil warga sekitar memang terparkir disitu,” jelasnya.
Dengan begitu, Suhanda Abrizi menekankan, polisi dapat menangkap pelaku yang diduga berkomplotan tersebut, serta kendaraan miliknya dapat kembali. Karena menurutnya, petugas kepolisian dapat mencari jejak pelaku melalui sejumlah CCTV milik Dinas Perhubungan yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.