Koalisi Indonesia Bersatu Masih Stagnan, Wacana Pasangan Airlangga-Zulhas Menguat

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diinisiasi Partai Golkar, PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih belum mengalami kemajuan
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diinisiasi Partai Golkar, PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih belum mengalami kemajuan
0 Komentar

JAKARTA – Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diinisiasi oleh Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih belum mengalami kemajuan untuk menentukan Capres dan Cawapres.

Koalisi Indonesia Bersatu ini terlihat stagnan. Padahal perkembangan dinamika politik di Indonesia demikian cepat berkembang.

Beberapa kader PPP dan PAN di tingkat daerah juga lebih suka mengusulkan Capres dan Cawapres yang justru bukan kader yang berasal dari Koalisi Indonesia Bersatu.

Baca Juga:BRI Tercatat Sebagai Bank dengan Pengelolaan Risiko TerbaikYuningsih: Nelayan yang Terkena Dampak Pelabuhan Patimban Harus Diperhatikan

Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) A. Khoirul Umam menilai, Koalisi Indonesia Bersatu masih terlihat gamang Ketika membaca situasi politik yang terjadi saat ini.

‘’KIB sendiri belum menerima kepastian dari partai-partai lain yang ingin bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu. Bahkan PDIP juga belum memiliki sikap tegas untuk begabung dengan KIB,’’ kata Umam kepada wartawan, Rabu, (8/11).

Stagnasi KIB disebabkan hubungan PDIP dengan poros Partai Gerindra-PKB terlihat begitu cair. Sehingga banyak anggapan Partai berlambang kepala banten bermoncong putih itu ikut bergabung dengan Koalisi yang dibentuk Gerindra dan PKB.

KIB sendiri menginginkan mengusung Capres dan Cawapres yang berasal dari Internal. Meski, keinginan itu belum mendapat respon baik.

Kendati begitu, sebagian kalangan muncul wacana pencapresan Airlangga-Zulkifli Hasan. Khairol Umam beranggapan jika pencapresan ini terjadi, maka pasangan ini hanya sebagai stategi untuk mendulang efek ekor jas.

‘’Golkar, PAN dan PPP akan mendapatkan coattail effect dalam Pilpres 2024, sembari bisa memberikan ruang kedua partai untuk bisa bergabung ke capres-cawapres yang berpotensi besar menang,” kata Umam.

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengaku KIB akan kedatangan partai baru yang akan gabung. Namun, untuk nama partai tersebut Ace belum bisa menyebutkan namanya. (yan)

0 Komentar