JABAREKSPRES – Tren jasa sewa pacar belakangan ini tengah menjadi perbincangan publik di media sosial seperti Twitter, Instagram bahkan TikTok.
Pasalnya, tren jasa sewa pacar ini mendadak viral di tengah masyarakat Indonesia dan membuat publik penasaran bagaimana hal tersebut bisa terjadi.
Tren sewa pacar merupakan layanan yang membantu seseorang untuk menyewa pasangan. Jasa ini menawarkan beragam tarif seperti misalnya untuk bertukar pesan, melakukan kencan, hingga menjadi pasangan untuk datang ke pesta pernikahan.
Setelah dilakukan penelusuran di beberapa platform media sosial seperti Twitter dan Instagram,beragam tarif yang disediakan oleh penyedia jasa sewa pacar bahkan bisa diketahui secara publik. Hal ini karena tarif sewa pacar tersebut mempublikasikan nominalnya.
Adapun sejak awal yang penyedia jasa rental pacar ini menetapkan peraturannya, seperti misalnya dilarang menanyakan informasi pribadi, dilarang baper atau bawa perasaan, maupun berhubungan seksual.
Lalu bagaimana bisa tren sewa pacar ini viral?
Tren sewa pacar ini seolah bisa memenuhi tuntutan sosial, padahal nyatanya ada hal lain yang lebih penting dari memenuhi tuntutan sosial yang dipikirkan.
Sewa pacar ini seolah dapat memenuhi tuntutan sosial, namun nyatanya jasa sewa pacar juga bisa memengaruhi kesehatan mental.
Ternyata selain di Indonesia, tren sewa pacar juga telah ramai diperbincangkan di Jepang dan Tiongkok sejak tahun 2007.
Namun tahukah Anda jika melakukan sewa pacar ini justru bisa memengaruhi kesehatan mental?
Berikut ini efek negatif bagi kesehatan yang perlu Anda ketahui ketika melakukan sewa pacar yang dikutip dari laman Klikdokter.com:
- Tidak Mengatasi Minder
Alasan seseorang menyewa pacar dengan jasa yang viral ini diduga salah satunya karena merasa cemas dan minder karena tekanan sosial yang membuatnya harus memiliki pasangan.
Menurut Psikolog Ikhsan Bella Persada mengatakan orang yang menyewa pacar biasanya ingin meningkatkan rasa aman dan percaya diri ketika berada di lingkungan yang menuntutnya harus membawa pasangan, contohnya ketika datang ke pesta pernikahan.
Sehingga, Psikolog Ikhsan lebih menyarankan untuk mengenali lebih dalam hal yang membuat diri merasa belum bisa menjalin hubungan dengan seseorang.